Bahan bahan pembuatan silase yang sangat berlimpah di musim hujan harus bermanfaat dengan sebaik mungkin karena menjadi solusi pakan bagi para peternak.

Para pemilik ternak hewan yang berkuku genap (ruminansia) seperti kambing, domba, sapi biasanya dihadapkan pada masalahan kurangnya ketersediaan pakan.

Hal ini berkaitan dengan situasi iklim tropis, karena pada saat musim kemarau kekeringan melanda sehingga ketersediaan bahan pakan ternak sangat sukar didapatkan, sebaliknya pada musim penghujan rumput pakan ternak sangat melimpah.

Silase adalah pakan ternak yang didapatkan dari proses fermentasi rumput pakan ternak atau bahan organik lainnya dalam kondisi hampa udara.

Proses ini melibatkan penyimpanan pakan ternak, seperti rumput, jagung, atau kulit kacang, dalam wadah hampa udara yang disebut silo.

Silase dimanfaatkan sebagai pakan ternak di segala musim dan juga sebagai makanan cadangan ketika musim kemarau atau saat kurangnya pakan ternak.

Pemanfaatan silase juga merupakan cara meningkatkan kegunaan limbah pertanian. Limbah pertanian agar tidak terbuang sia-sia, dapat digunakan sebagai makanan cadangan untuk pakan ternak .

Bahan-Bahan Pembuatan Silase yang Dibutuhkan

  1. Rumput Gajah atau hijauan sebagai bahan silaserumput gajahan
  2. Tetes tebu(molasses) = 3% dari bahan silase
  3. bahan bahan pembuatan silaseDedak halus = 5% dari bahan silasebahan bahan pembuatan silase
  4. Silo atau kantong plasticbahan bahan pembuatan silase

 

Bahan bahan pembuatan silase meliputi batang jagung(ketebon), rumput gajah, kolonjono atau jenis rumput-rumputan lainnya seperti jerami, kulit kacang hijau, pohon kedelai atau limbah lainnya seperti janggel jagung, kulit jagung, dll.

Bahan bahan pembuatan silase tersebut ditambah komponen pakan konsentrat berupa dedak padi atau bekatul dan bahan adiktif atau probiotik misalnya Efek Mikroorganisme untuk peternakan (EM4) dan tetes tebu .

Kutipan dari laman Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebutkan bahan bahan pembuatan silase yang diperlukan dan takaran untuk pembuatan bahan bahan pembuatan silase :

  1. Hijauan/rumput dan limbah pakan sebagai bahan silase.
  2. Molase (tetes tebu), perbandingan 3% dari total bahan silase.
  3. Dedak, sebanyak 5% dari bahan silase.
  4. Menir, sebanyak 3,5% dari bahan silase.
  5. Onggok, sebanyak 3% dari bahan silase.
  6. Silo atau plastik kedap udara bisa juga dengan drum sebagai wadah silase.

Pemilihan Bahan 

Bahan - bahan silase dari hijauan

 

Peternak diharuskan untuk mengumpulkan rumput pakan atau tumbuhan hijau sebanyak mungkin saat musim penghujan. Karena, rumput pakan ternak akan sangat melimpah ketika musim penghujan ataupun ketika musim panen dilaksanakan.

Selanjutnya, Para petani akan memanfaatkan silase pada saat musim kemarau, atau saat sumber pakan ternak sangat  susah didapatkan.

Tujuan pembuatan silase adalah untuk memaksimalkan pengawetan kandungan nutrisi yang terdapat pada rerumputan atau bahan bahan pakan ternak lainnya.

Agar dapat disimpan lalu diberikan sebagai pakan ternak sehingga menjadi solusi saat kesulitan dalam mendapatkan rerumputan pada musim kemarau atau saat kurangnya pakan.

Prinsip dasar dalam pembuatan silase yaitu mempercepat terjadinya reaksi aerob dan asam pada bahan bahan pembuatan silase dalam waktu secepat-cepatnya.

Tiga hal paling utama agar kondisi tersebut didapatkan yakni :

  1. menghilangkan udara dengan cepat,
  2. menghasilkan asam laktat yang membantu menurunkan pH,
  3. mencegah oksigen masuk ke dalam silo dan menghambat tumbuhnya jamur selama penyimpanan.

Teknik Pembuatan Silase Komplit

proses pencampuran bahan-bahan silase

Awalnya dibuat  campuran konsentrat dan probiotik dengan cara melarutkan 1 liter air , 50 ml tetes tebu, 30 ml EM4 kemudian dicampurkan sampai rata ke dalam 5 kg dedak.

Proses pembuatan silase sederhana, bahan bahan pembuatan silase berupa hijauan,dilayukan 2 hari untuk mengurangi kadar air kemudian dichoper atau dipotong potong 3 sampai 10 cm,bisa ditambahkan bahan lain atau bahan limbah lain.

Kemudian dimasukkan ke dalam tong dengan ketebalan sekitar 40 cm dan  dipadatkan untuk mengurangi rongga udara,selanjutnya ditaburkan  campuran konsentrat dan probiotik yang sudah disiapkan sebelumnya sebanyak 2-3  genggam.

Untuk lapisan berikutnya tambahkan lagi bahan bahan pembuatan silase, padatkan , taburkan campuran konsentrat probiotik.

Demikian seterusnya hingga berlapis-lapis dan  tong penuh , lapisan paling atas ditutup rapat dengan konsentrat probiotik sampai kedap udara.

Setelah itu barrel ditutup rapat-rapat agar udara tidak ada yang masuk karena proses ini anaerob. Selanjutnya bahan-bahan pembuatan silase tersebut dibiarkan atau diperam minimal  3-7 hari.

Prinsip dasar pembuatan pakan ternak komplit dalam bentuk silase ini layaknya seperti proses fermentasi pada umumnya.

Setelah bahan bahan pembuatan silase sudah siap dan dicampur, selanjutnya diperam selama beberapa minggu dalam wadah yang tertutup rapat (anaerob).

Tahapan pembuatan silase komplit yaitu;

1. Penyiapan bahan

Bahan bahan pembuatan silase terdiri dari 3 kelompok bahan yakni

(1) kelompok bahan pakan ternak rerumputan, seperti rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput kolonjono (Panicum muticum), tanaman jagung (Zea mays) dan lain-lain. Selain itu limbah panen juga bisa dimanfaatkan.

2) Kelompok bahan pakan ternak konsentrat berupa dedak padi/bekatul, onggok (ampas tapioka), ampas sagu, ampas tahu dan lain-lain.

Bahan pakan ternak konsentrat baik untuk perbaikan nutrisi yang terkandung dalam pakan ternak hasilnya juga berfungsi sebagai substrat penopang proses fermentasi (ensilase).

3) Kelompok bahan pakan ternak zat aditif yang berbahan atas campuran urea, mineral, tetes dan lain-lain.

Perbandingan dari ketiga bahan tadi dapat berdasarkan pada formula 7:2:1 atau 6:3:1 berturut-turut untuk rerumputan : konsentrat : bahan aditif yang berdasarkan pada persentase berat.

2. Pemanenan dan pemotongan

Setelah rerumputan yang bagus dipilih dan dipanen, tanaman tersebut harus segera dipotong menjadi kecil-kecil berukuran sekitar 2-5 cm.

Pemotongan menjadi ukuran yang kecil ini memiliki manfaat, utamanya pada proses fermentasi dan penyimpanan di dalam silo.

Pertama, potongan yang kecil akan memudahkan proses pemadatan, karena langkah ini sangat penting dalam memastikan semua udara di dalam silo dapat dikeluarkan.

Kedua, ketika dipotong dengan ukuran yang lebih kecil, tumpukan rumputan akan menjadi lebih mudah untuk ditekan, sehingga mengurangi celah udara di antara potongan-potongan tersebut.

3. Pencampuran

Pencampuran dilakukan dengan urutan bahan zat aditif dicampur dulu bersama konsentrat hingga merata setelah itu dicampurkan ke bahan bahan pembuatan silase atau rerumputan.

Jika kondisi rerumputan atau bahan bahan pembuatan silasa agak kering maka tambahan air sehingga kadar air dalam campuran mencapai ± 40 persen.

Masukkan bahan bahan pembuatan silase ke dalam barrel yang sudah dilapisi plastik tebal.

Tutup dan tekan kuat-kuat atau diinjak agar udara didalam keluar. Kemudian ikat plastik tersebut dengan kencang, rapih, rapat dan pastikan tidak ada udara masuk ke dalam, serta usahakan jangan sampai bocor. Tutup barrel rapat-rapat dengan penutupnya.

4. Pengeraman

Setelah semua bahan bahan pembuatan silase dimasukkan dan tertutup rapat dalam barrel kemudian dieramkan, disimpan selama 3 minggu (21 hari). Silase dapat dipanen untuk langsung diberikan kepada ternak.

Apabila silase tidak langsung diberikan pada ternak, silase jangan dibuka. Silase disimpan dalam kondisi tertutup dan disimpan hingga 4 – 8 bulan.

5. Proses Fermentasi

Tahap ini merupakan tahapan yang paling penting dalam proses pembuatan silase, karena fermentasi berlangsung selama 2 hingga 4 minggu, tergantung pada jenis tanaman, kadar air, dan kondisi lingkungan.

Pada awalnya, suhu di dalam barrel akan mulai meningkat karena aktivitas bakteri dan dekomposisi awal bahan-bahan pembuatan silase .

Suhu yang meningkat ini menandakan proses fermentasi sedang berjalan dan turun seiring berjalannya waktu, saat lingkungan di dalam barrel menjadi lebih asam dan stabil.

Selama fermentasi, bakteri asam laktat mengurai gula yang terkandung dalam rerumputan dan mengubahnya menjadi asam laktat.

Asam laktat ini menjadi pengawet alami, menurunkan pH bahan bahan pembuatan silase hingga di bawah 4, yang mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk seperti jamur dan bakteri pembusuk lainnya.

Penurunan pH ini adalah langkah awal yang memastikan bahwa rerumputan bisa disimpan dalam waktu yang lama tanpa mengalami pembusukan dan hilangnya nilai nutrisi.

6. Pemberian Pakan Pada Ternak

Pada waktu pemberian kepada ternak jangan terlalu sering dibuka-tutup, dalam 1 hari hanya boleh dibuka 1 kali (untuk makan ternak pagi dan sore dijadikan sekaligus) sebab jika sering dibuka tutup maka kualitas bahan bahan pembuatan silase akan cepat rusak.

Apabila sapi belum terbiasa , silase diberikan sedikit demi sedikit dengan cara dicampur rerumputan yang biasa dimakan. Jika sudah terbiasa dapat seluruhnya diberikan sesuai dengan kebutuhan.

7. Perbedaan Silase dengan Fermentasi

Teknik yang digunakan pada proses silase seperti halnya melakukan fermentasi, apa perbedaan dari silase dengan fermentasi? .

Silase dan fermentasi adalah dua konsep yang sangat berkaitan tetapi memiliki perbedaan dasar dalam tujuan, proses, dan hasil akhir.

Silase adalah hasil dari fermentasi anaerobik yang dilakukan pada rerumputan, biasanya dalam proses pembuatan pakan ternak yang berkualitas.

Hasil akhirnya adalah silase yang mengandung nutrisi tinggi dan dapat disimpan sebagai pakan ternak dalam jangka waktu yang panjang.

Di sisi lain, fermentasi adalah proses biokimia yang umumnya melibatkan penguraian bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi anaerobik atau aerobik.

Fermentasi tidak hanya terbatas pada rerumputan, tetapi juga berbagai bahan pangan lainnya.

Ciri-ciri silage yang baik adalah :

(1) rasa serta bau asam, warna masih hijau dan bukan coklat.

(2) tekstur hijauan masih jelas seperti asalnya.

(3) tidak berjamur, berlendir dan juga tidak menggumpal.

(4) secara laboratorium banyak asam laktat, kadar N (amonia) rendah kurang dari 10%, tidak mengandung asam butirat dan pH rendah 3 – 4.

Manfaat silase adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan kualitas hijauan pakan ternak melalui peningkatan kualitas nutrien dan daya cerna.

Kandungan serat kasar yang tinggi pada hijauan pakan ternak menyebabkan rendahnya kecernaan.Upaya untuk mengatasi keterbatasan tersebut adalah dengan memberi perlakuan sebelum diberikan pada ternak.

  • Meningkatkan daya tahan penyimpanan.

Silase yang terbentuk karena proses fermentasi dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama tanpa mengurangi kandungan nutrisi dari bahan dasarnya.

  • Menjadi cadangan kebutuhan rerumputan pakan pada saat musim tertentu.

Proses silase dapat menjadikan daya simpan pakan ternak dalam waktu yang lama .

  • Pemanfaatan hasil limbah pertanian.

Limbah pertanian seperti sisa pemanenan jagung, padi, dan kacang yang tidak bernilai guna dapat dijadikan bahan-bahan pembuatan silase setelah difermentasi terlebih dahulu.

Kesimpulan

Jadi, silase komplit merupakan solusi efektif untuk mengatasi permasalahan ketersediaan pakan ternak, terutama pada musim kemarau. Teknologi ini menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan silase tunggal.

Keunggulan silase komplit:

  1. Meningkatkan nilai guna limbah pertanian: Limbah pertanian dapat dijadikan pakan ternak berkualitas.
  2. Menjadi pasokan pakan ternak : Silase dapat disimpan dalam jangka waktu yang lumayan lama.
  3. Meningkatkan kualitas dan nutrisi pakan ternak: Pakan berkualitas tinggi akan menjadi sebab meningkatnya pertumbuhan dan produksi ternak.

Silase dapat bertahan dari 6 bulan hingga 1 tahun tergantung pada perawatan setelah proses silase selesai. Hasil silase yakni pakan masih berupa rerumputan, artinya tidak berubah menjadi rumput kering.

Pakan yang masih berwarna hijau ini menandakan kualitas bahan bahan pembuatan silase masih bagus.sehingga  bisa dijadikan pakan alternatif pada musim apapun terutama pada saat kemarau panjang.

Dengan menerapkan teknologi silase komplit, peternak dapat mengatasi masalah kekurangan pakan, meningkatkan efisiensi produksi, dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Jangan biarkan limbah pertanian dan perkebunan terbuang sia-sia. Manfaatkan dan olah kembali untuk membuat silase komplit dan tingkatkan produksifitas ternak anda, solusi pakan ternak saat masa paceklik.

Open chat
Online
(ONLINE) CS Fajar
Ada yang bisa kami bantu?