Kamu tahu nggak sih?, Ternyata pelepah Sawit bisa digunakan untuk pakan ternak loh dan saat ini sudah banyak pemanfaatan pakan ternak dari pelapah sawit di indonesia, Khususnya pada daerah daerah yang mempunyai banyak perkebunan sawit.
Pakan ternak dari pelepah sawit ini tinggi nutrisi dan bisa dijadikan pakan ternak. Pelepah sawit ini aman untuk hewan ternak, karena sudah teruji.
Untuk apa sih penggunaan pelepah sawit ini sebagai pakan ternak?, Penggunaan pelepah sawit sebagai pakan ternak berguna untuk mengurangi penggunaan rumput alami.
Apa Itu Pakan Ternak dari Pelepah Sawit?

Pakan dari pelepah sawit ini adalah pakan alternatif untuk bisa mengurangi penggunaan rumput alami hingga 30%. Jika dibandingkan dengan pakan ternak pada umumnya mungkin akan mengeluarkan biaya lebih.
Hal ini bisa menurunkan biaya pakan karena bahan bahan untuk membuat pakan ini mudah ditemukan. Seperti limbah pelepah sawit yang sering ditemukan. Dan pakan ini dapat digunakan pada ternak seperti sapi dan kerbau.
Untuk membuat pakan ternak dari pelepah sawit ini kamu harus melakukan proses fermentasi, agar meningkatkan kandungan protein dari 5,3% menjadi 8,85, Melunakkan tekstur pakan dan membuat pakan beraroma wangi.
Fermentasi Pelepah Sawit
Fermentasi pada pelepah sawit merupakan salah satu teknologi untuk meningkatkan kualitas pakan asal limbah, karena dapat mendegradasi serat kasar, mengurangi kadar lignin dan senyawa anti nutrisi. Sehingga nilai kecernaan pakan dapat meningkat.
Oleh karena itu, sebelum di buat untuk pakan ternak, pelepah sawit ini harus di olah dan di fermentasi. Sebelum melakukan fermentasi kamu harus tahu nih macam macam fermentasinya.
Fermentasi Pelepah Sawit untuk Pakan Ternak

Sebelum dijadikan pakan ternak, Pelepah sawit diolah dulu dengan mengfermentasinya dengan berbagai macam. Salah satu contohnya yaitu dengan mikroba ragi.
Mikroba ragi ini dapat meningkatkan kandungan protein mengubah bentuk, dan memperbaiki aroma. Selain mikroba ragi ada lagi fermentasi yang lainnya seperi berikut:
Berikut Macam Macam Fermentasinya:
- Fermentasi dengan mikroba ragi. Fermentasi pelepah sawit dengan mikroba ragi dapat meningkatkan kandungan protein, mengubah bentuk, dan memperbaiki aroma pelepah sawit sehingga disukai ternak.
- Fermentasi dengan MOL (10%) dan molases sebanyak 50gr. Fermentasi pelepah sawit dengan MOL (Mikroorganisme Lokal) dan molases dapat meningkatkan nilai nutrisi dan kualitas pakan.
- Fermentasi dengan berbagai level Biomol+®. Fermentasi dengan menggunakan BIomol+® dapat meningkatkan kualitas nilai nutrisi bahan organik.
Setelah mengetahui macam macam fermentasinya mungkin kamu ingin tahu juga kan cara membuatnya?
Cara Pembuatan Fermentasi
Pembuatan fermentasi dari pelepah sawit ini dapat dilakukan dengan lumayan mudah. Karena bahan bahan fermentasi ini mudah dicari dan didapatkan.
Fermentasi sebenarnya ada tiga namun ini adalah salah satu cara pembuatan fermentasi faitu dengan molases:
Alat alat yang dibutuhkan:
- Plastik untuk penutup
- ember besar atau Drum atau Silo
- Mesin chopper
Bahan bahan yang digunakan:
- Pelepah sawit
- Daun kelapa sawit
- Molases
- Bakteri starter
- Air
- Dedak
- Bungkil sawit
Langkah langkahnya:
- Potong-potong pelepah sawit menggunakan mesin chopper.
- Buat larutan probiotik dahulu atau starter caranya dengan mencampurkan molases, bakteri starter, dan air.
- Campurkan pelepah sawit, bungkil sawit, dan dedak.
- Siram campuran bahan bahan dengan larutan probiotik yang sudah dibuat sampai rata.
- Lalu masukkan ke dalam drum plastik atau silo dan dipadatkan agar tidak ada udara.
- Lalu tutup dengan plastik dan pastikan fermentasi tanpa udara, tunggu selama 7 sampai 14 hari.
- Setelah fermentasi, pakan siap diberikan kepada ternak.
Agar pencacahan lebih maksimal, alat ini direkomendasikan untuk mencacah, karena labih mudah digunakan dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Manfaat Fermentasi Pakan Ternak dari Pelepah Sawit
Fermentasi ini jika tidak dilakukan pada pelepah sawit, pakan ternak akan kekurangan nutrisi dan tidak baik untuk ternak.
Dan agar tidak kekurangan nutrisi, dibutuhkannya fermentasi pada pelepah sawit ini bisa membantu meningkatan nutrisi pada pakan ternak. Dan inilah manfaat fermentasi:
- Mengubah bentuk fisik dan aroma pelepah sawit sehingga lebih disukai ternak.
- Dapat digunakan sampai tingkat 30% sebagai pengganti rumput.
- Bisa menurunkan biaya pakan.
- Fermentasi pelepah sawit ini bisa meningkatkan nilai nutrisi dan mengurangi serat kasar pada kandungan.
- Fermentasi juga dapat meningkatkan ketersediaan mineral seperti kalsium, fosfor, dan kalium .
Namun yang harus di ingat, Sebelum melakukan fermentasi alangkah baiknya kamu mengetahui mana pelepah sawit yang berkualitas dengan pelepah sawit yang tidak.
Kandungan Nutrisi Pada Pelepah Sawit
Pelepah sawit ini mengandung zat berbahan kering 97%, lalu abu 4%, protein kasar 2%, serat kasar 47%, lemak kasar 3%, Neutral Detergent Fibre 76%, Acid Detergent Fibre 57,5%, hemiselulosa 18,5%, lignin 14% dan selulosa 43%.
Kandungan lignin pada pelepah kelapa sawit ini mencapai 20% dari biomassa kering, Sehingga ini menjadi masalah utama dalam penggunaan pelepah kelapa sawit sebagai pakan ternak.
Oleh sebab itu cara mengatasinya dengan dilakukannya peningkatan kandungan nutrisi pada pelepah sawit, Maka sebelum dijadikan pakan ternak dibutuhkannya fermentasi.
Tips Memilih Pelepah Sawit Yang Berkualitas Untuk Pakan Ternak

Pada saat ingin membuat fermentasi pakan ternak dari pelepah sawit, Kamu juga harus tahu. Untuk membuat pakan yang berkualitas kita harus memilih pelepah yang berkualitas juga.
Pemilihan pelepah sawit ini juga tidak asal asalan. Terdapat cara pada pemilihan pelepah sawit berkualitas ini untuk pakan. Dapat diperhatikan tips berikut:
- Pilih pelepah sawit yang masih muda (3 sampai 6 bulan).
- Priksa kebersihan dan kekeringan pada pelepah sawit.
- Hindari pelepah sawit yang terlalu tua atau busuk.
- Periksa sertifikat kualitas dari pemasok.
- Lakukan tes labolatorium untuk memastikan kualitas.
Pada umumnya Jika kita ingin membuat fermentasi pelepah sawit, Kita juga harus memilih pelepah sawit yang berkualitas.
Pelepah Sawit Yang Berkualitas
Pelepah sawit yang ingin dijadikan pakan, Tidak boleh menggunakan pelepah sawit yang sudah tua dan tidak bersih. Pada umumnya kualitas pada pelepah sawit harus muda dan terhindar dari kotoran,kuman, dll.
Karena jika memilih pelepah yang tidak bagus, Itu akan memengaruhi kualitas pada pakan. Berikut adalah pelepah sawit yang berkualitas:
- Pelepah sawit berwarna hijau segar atau kuning kecoklatan.
- Tekstur pelepah sawit harus keras dan tidak lembek.
- Tidak berbau busuk atau lepek.
- Ukuran Penjang 1 sampai 2 meter, diameter 10 sampai 20 cm.
- Kansungan protein minimal 8%.
- Kandungan serat kasar maksimal 15%.
- Kandungan air maksimal 20%.
- Dan terbebas dari hama dan penyakit.
Tidak hanya itu, kamu juga harus tahu tentang faktor faktor yang memengaruhi kualitas pelepah sawit ini:
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelepah Sawit
Faktor faktor ini dapat memengaruhi kualitas pada pelepah sawit. Jika tidak diperhatikan, ini juga akan mengurangi kualitas pada pelepah sawit dan dapat berbahaya jika dijadikan pakan ternak.
Maka dari itu kamu harus tau mana kualitas Pelepah sawit yang bagus.
- Jenis tanaman sawit.
- Umur tanaman.
- Kondisi lingkungan.
- Pengolahan paca-panen.
- Penyimpanan.
Faktor faktor inilah yang memengaruhi kualitas pelepah sawit, Dan berikut adalah penjelasannya:
1. Jenis Tanaman Sawit Yang Bagus
Pelepah sawit bagus adalah berjenis TENERA. Jenis TENERA ini dibuat dengan menyilangkan DURA dan PSIFERA. Dan sedangkan jenis sawit yang tidak bagus umumnya berjenis DURA atau PSIFERA.
Jenis ini memiliki produksi dan rendeman tinggi, dan pada pengolahannya tidak merusak mesin. Sedangkat untuk jenis DURA atau PSIFERA, produktivitas rendah, rendemen 16%. Maka dari itu, disarankan pilih sawit berjenis TENRA.
TENERA yang unggul tersebut dihasilkan oleh sumber benih yang telah memiliki koleksi induk DURA dan PSIFERA terpilih. Sedangkan jenis sawit yang berjenis DURA atau PSIFERA umumnya dikumpulkan langsung dari kebun kebun produksi.
2. Umur Pelepah Sawit Yang Siap
Waktu panen buah kelapa sawit bisa berbeda-beda tergantung pada jenis sawit, kondisi tanah, iklim, dan metode perawatan yang digunakan.
Pada umumnya buah sawit bisa dipanen setelah pohonnya berumur sekitar 3 sampai 4 tahun. Namun ini bukan umur yang tepat untuk mengambil pelepah sawit untuk dijadikan fermentasi.
Pelepah sawit yang bagus untuk fermentaasi, pada umumnya berumur sekitar 3 sampai 6 bulan.
3. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan yang baik pasti berpengaruh pada pohon sawit juga. Maka dari itu perlu diperhatikan lingkungan sawit ini. Jika lingkungannya kotor kemungkinan pasti terdapat kuman dan dapat berpengaruh pada fermentasi pelepah sawit.
Oleh sebab itu, Sebelum mengambil pelepah sawit pastikan lingkungannya bersih seperti bersih dari sampah, limbah dan lain lain.
4. Proses Pengolahan Pasca Panen
Setelah pengolahan pasca panen, pelepah sawit ini akan di fermentasikan untuk proses lebih lanjut. Setelah dipanen, pelepah sawit ini harus di proses dengan baik dan benar,
Pelepah sawit yang di olah menjadi pakan melalui proses fermentasi ini harus di tunggu selama 14 hari. Berikut langkah pengolahan pelepah sawit setelah pengolahan pasca panen sebelum dijadikan pakan:
- Setelah pasca panen, pelepah sawit ini harus di fermentasi terlebih dahulu.
- Fermentasi ini berlangsung kisaran selama 14 hari tergantung dari caranya dan bahan bahannya.
- Jika waktu fermentasi sudah cukup,maka sudah boleh dijadikan pakan ternak dan bisa di simpan kurang dari 12 minggu.
Jadi, yang harus dilakukan setelah panen adalah dengan di fermentasi.
5. Penyimpanan
Penyimpanan Hasil fermentasi pelepah sawit tidak boleh terlalu lama, Jika terlalu lama akan berpengaruh terhadap derajat keasaman (pH) dan serat kasar, tetapi tidak berpengaruh terhadap protein kasar.
Dan jika ingin di simpan dalam waktu yang lama, waktu penyimpanan fermentasi pelepah sawit ini yang aman adalah kisaran dibawah 12 minggu. Agar terhindar dari bahaya, Karena mengancam kesehatan ternak.
Penelitian Pelepah Sawit
Penelitian pelepah sawit ini dilaksanakan di Kecamatan Sekadau Hilir, mulai bulan 4 – 9 pada tahun 2012. Dan penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan pelepah sawit sebagai pakan sehingga dapat menggurangi penggunaan rumput alami.
Berdasarkan hasil uji laboratorium ini, Cacahan pelepah sawit ternyata mengandung lemak total nya 3%. Pada pelepah sawit ini megnandung zat nutrisi sebesar 16% lalu serat deterjen netral sebesar 78% dan serat deterjen asam sebesar 55%.
Dan Bahan kering 48%, Protein kasar 5%, Selulosa 27%, hemi selulosa 21%, abu 4%, serat kasar 31%, lignin 16%, silika 0,6%, dan BETN 51%. Kandungan zat zat tersebut yang bisa meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, dan produksi ternak.
Kesimpulan
Jual Mesin Pencacah Pelepah Sawit – Mesin Perajang Pelepah Sawit Termurah 2023
Pelepah sawit ini dapat dijadikan untuk pakan ternak karena mengandung zat nutrisi dengan bahan kering, protein kasar, selulosa, hemi selulosa , abu, serat kasar, lignin , silika, dan BETN. Zat zat inilah yang bermanfaat untuk nutrisi pakan.
Oleh karena itu, sebelum dijadikan pakan, pelepah sawit ini juga harus di fermentasi agar meningkatkan kualitas pada pakan, karena dalam fermentasi ini dapat mendegradasi serat kasar, mengurangi kadar lignin dan senyawa anti nutrisi.
Jika tidak di fermentasi maka akan membahayakan ternak, Fermentasi pelepah sawit ini sangat berguna karena bisa meningkatkan kualitas dan nilai kecernaan pakan asal limbah dapat meningkat.