Pasar kopi Indonesia lagi naik daun, terlihat dari menjamurnya kedai kopi yang kini tersebar di berbagai pelosok negeri, mulai dari kota besar sampai kota-kota kecil, dengan proyeksi produksi yang akan meroket menjadi 10,9 juta kantong di tahun 2024/25.
Meski sempat terpukul karena cuaca buruk yang bikin hasil panen menurun tahun lalu, industri kopi tanah air tetap tancap gas lewat inovasi produk lokal dan perubahan gaya hidup masyarakat, terutama anak muda yang menjadikan kedai kopi sebagai tempat nongkrong dan kerja favorit mereka, yang akhirnya mendorong nilai pasar diprediksi tembus USD 2,1 miliar dengan pertumbuhan CAGR sekitar 10%.
Lalu bagaimana pasar kopi di Indonesia kedepannya dan bagaimana dengan pertumbuhan kedai kopi di Indonesia pada tahun 2025. Berikut ini adalah uraian lengkapnya.
Produksi Kopi Indonesia
Laporan dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengungkapkan bahwa produksi kopi di Indonesia mengalami penurunan signifikan pada tahun 2023/24. Produksi kopi diperkirakan hanya mencapai 9,7 juta kantong.
Itu turun sebesar 18% dari tahun sebelumnya yang mencapai 11,9 juta kantong. Penurunan ini disebabkan oleh curah hujan yang terlalu tinggi, mengganggu perkembangan buah kopi, terutama di daerah utama penghasil Robusta.
Dampak dari penurunan produksi ini sangat dirasakan di pasar kopi dalam negeri. Harga kopi meningkat karena pasokan menjadi lebih terbatas, mempengaruhi baik produsen maupun konsumen.
Di sisi ekspor, Indonesia yang merupakan produsen kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia, menghadapi tantangan dalam memenuhi permintaan dari pasar internasional.
Kopi Robusta, yang menyumbang mayoritas dari total produksi kopi Indonesia, sangat rentan terhadap fluktuasi cuaca. Wilayah-wilayah seperti Sumatera Selatan dan Jawa, yang dikenal sebagai pusat produksi Robusta, sangat terpengaruh oleh kondisi cuaca ekstrem ini.
Penurunan produksi ini tidak hanya mempengaruhi ekonomi para petani kopi tetapi juga industri yang terkait seperti pengolahan dan ekspor kopi.
Namun walaupun tahun 2023/2024 produksi kopi turun, USDA memperkirakan bahwa produksi kopi Indonesia akan pulih pada tahun 2024/25 menjadi sekitar 10,9 juta kantong, didorong oleh kondisi cuaca yang lebih baik dan peningkatan hasil panen di daerah dataran rendah.
Daerah yang Memproduksi Biji Kopi Terbanyak di Indonesia
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), berikut adalah daerah yang memproduksi biji kopi terbanyak di Indonesia pada tahun 2024.
1. Sumatera Selatan
Provinsi ini tetap menjadi penghasil kopi terbesar di Indonesia dengan total produksi mencapai 198 ribu ton. Kopi dari Sumatera Selatan dikenal dengan cita rasa dan aroma khasnya yang kuat, terutama jenis Robusta.
2. Lampung
Menyusul di posisi kedua, Lampung memproduksi sekitar 108,1 ribu ton kopi. Provinsi ini terkenal sebagai penghasil kopi Robusta dengan kualitas yang baik.
3. Sumatera Utara
Memproduksi sekitar 87,9 ribu ton kopi, Sumatera Utara dikenal dengan kopi Arabika dari Mandailing dan Lintong yang memiliki cita rasa khas.
4. Aceh
Provinsi ini menghasilkan sekitar 80 ribu ton kopi, terutama dari daerah Gayo yang terkenal dengan kopi Arabika berkualitas tinggi.
5. Jawa Timur
Dengan produksi sekitar 75 ribu ton, Jawa Timur dikenal dengan kopi Arabika Ijen yang memiliki karakter rasa unik.
6. Sulawesi Selatan
Provinsi ini memproduksi sekitar 60 ribu ton kopi, terutama dari daerah Toraja yang terkenal dengan cita rasa kompleksnya.
7. Bengkulu
Menghasilkan sekitar 55 ribu ton kopi, Bengkulu dikenal dengan cita rasa earthy dan herbal dari kopinya.
8. Jawa Barat
Dengan total produksi sekitar 40 ribu ton, Jawa Barat menghasilkan kopi Arabika yang banyak diekspor ke luar negeri.
9. Nusa Tenggara Timur (NTT)
Memproduksi sekitar 30 ribu ton, NTT terkenal dengan kopi Flores Bajawa yang kaya akan cita rasa.
10. Bali
Meskipun luas perkebunannya kecil, Bali menghasilkan sekitar 25 ribu ton kopi, khususnya dari daerah Kintamani yang memiliki cita rasa unik.
Trend Konsumsi Kopi di Indonesia
Konsumsi kopi di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, mencerminkan perubahan gaya hidup masyarakat dan meningkatnya minat terhadap kopi sebagai bagian dari budaya sehari-hari. Berikut adalah analisis rinci mengenai tren konsumsi kopi di Indonesia.
Konsumsi Meningkat
Proyeksi konsumsi kopi di Indonesia pada periode 2024/2025 diperkirakan mencapai 4,8 juta kantong, meningkat dari 4,45 juta kantong pada tahun sebelumnya. Ini menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam permintaan kopi domestik.
Konsumsi Per Kapita
Meskipun konsumsi kopi meningkat, angka konsumsi per kapita Indonesia masih tergolong rendah, yaitu sekitar 1 kilogram per tahun. Hal ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara penghasil kopi lainnya seperti Brasil (6,5 kg) dan Vietnam (1,5 kg).
Frekuensi Minum Kopi
Survei menunjukkan bahwa 40% responden mengonsumsi dua gelas kopi per hari, sementara 71% lebih memilih membeli kopi daripada menyeduhnya sendiri. Ini menunjukkan bahwa kedai kopi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Pertumbuhan Bisnis Kedai Kopi
Pasar kopi di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh perubahan gaya hidup masyarakat, pertumbuhan ekonomi, dan meningkatnya permintaan akan kopi berkualitas.
Berikut ini adalah rinciannya untuk anda.
Kenaikan Jumlah Kedai
Indonesia merupakan pasar kedai kopi bermerek terbesar keenam di Asia Timur dengan lebih dari 4,700 kedai kopi yang tersebar di seluruh negeri.
Faktor utama dari kenaikan jumlah ini adalah meningkatnya minat masyarakat terhadap budaya minum kopi, terutama di kalangan generasi muda yang menjadikan kedai kopi sebagai tempat berkumpul dan berinteraksi.
Proyeksi pertumbuhan hingga 2029 yang mencapai 9,500 kedai menunjukkan potensi besar industri ini untuk terus berkembang, didukung oleh meningkatnya daya beli masyarakat dan urbanisasi yang pesat.
Pertumbuhan Rantai Lokal
Rantai kopi lokal seperti Janji Jiwa dan Kopi Kenangan telah menjadi pemimpin pasar dengan masing-masing memiliki lebih dari 900 gerai. Keberhasilan mereka dapat diatributkan pada pemahaman yang kuat terhadap preferensi lokal, inovasi dalam produk, serta strategi pemasaran yang efektif.
Fore Coffee, yang baru didirikan pada tahun 2018, telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Dalam waktu singkat, mereka berhasil membuka 61 gerai pada tahun 2024 dan berencana untuk membuka tambahan 60 gerai baru pada tahun 2025.
Hal ini menunjukkan kemampuan mereka untuk bersaing dengan merek-merek yang sudah lebih dulu mapan.
Ekspansi ke Kota-Kota Kecil
Kedai kopi tidak hanya berkembang di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, tetapi juga mulai menjangkau kota-kota tier 2 dan 3 seperti Semarang dan Makassar.
Ekspansi ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas kopi kepada konsumen di berbagai daerah, sekaligus membuka peluang bagi pasar yang belum banyak tersentuh. Strategi ini juga membantu mendukung ekonomi lokal dan menciptakan lapangan pekerjaan baru di daerah-daerah tersebut.
Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Kedai Kopi di Indonesia
Budaya Nongkrong dan Gaya Hidup Sosial
Kebiasaan masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, untuk berkumpul dan bersosialisasi di kedai kopi telah menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan kedai kopi. Budaya nongkrong atau berkumpul di kedai kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari banyak orang.
Nongkrong sambil menikmati secangkir kopi tidak hanya memberikan kesempatan untuk bersantai, tetapi juga untuk berinteraksi dengan teman-teman dan keluarga. Tempat-tempat ini menyediakan lingkungan yang nyaman untuk mengobrol, bekerja, atau sekadar bersantai.
Dengan demikian, kedai kopi tidak hanya dilihat sebagai tempat untuk menikmati minuman, tetapi juga sebagai pusat sosial di mana orang dapat berkumpul dan berbagi pengalaman.
Meningkatnya Daya Beli dan Pertumbuhan Kelas Menengah
Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah memberikan dampak positif terhadap daya beli masyarakat. Meningkatnya pendapatan dan pertumbuhan kelas menengah telah memungkinkan lebih banyak orang untuk mengunjungi kedai kopi secara rutin.
Kelas menengah yang berkembang pesat ini memiliki kemampuan untuk mengalokasikan sebagian dari pendapatannya untuk hiburan dan aktivitas rekreasi, termasuk mengunjungi kedai kopi.
Harga yang relatif terjangkau untuk berbagai produk kopi juga membuat kedai kopi menjadi pilihan yang menarik bagi banyak konsumen. Dengan daya beli yang lebih tinggi, masyarakat dapat menikmati berbagai pilihan kopi berkualitas tinggi tanpa harus merasa terbebani secara finansial.
Minat pada Kopi Berkualitas Tinggi
Ada peningkatan minat terhadap kopi spesialis dan single origin di kalangan penikmat kopi Indonesia. Konsumen semakin tertarik untuk mencari pengalaman kopi yang lebih autentik dan berkualitas.
Kedai kopi kini menawarkan berbagai pilihan biji kopi dengan karakteristik unik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. Konsumen dapat menikmati kopi dengan cita rasa yang khas dan berbeda, sesuai dengan preferensi mereka.
Selain itu, kedai kopi juga sering menawarkan edukasi tentang asal-usul dan proses pembuatan kopi, yang semakin menarik bagi para penikmat kopi yang ingin mengetahui lebih dalam tentang minuman yang mereka nikmati.
Urbanisasi dan Perubahan Gaya Hidup
Proses urbanisasi yang cepat di Indonesia telah mengubah gaya hidup banyak orang. Di kota-kota besar, kedai kopi menyediakan tempat yang nyaman untuk bersantai atau bekerja.
Kedai kopi sering kali dilengkapi dengan fasilitas seperti WiFi gratis, ruangan ber-AC, dan suasana yang menyenangkan, menjadikannya pilihan populer bagi orang-orang yang mencari tempat untuk bekerja dari jarak jauh, belajar, atau sekadar bersantai.
Dengan perubahan gaya hidup yang lebih sibuk dan dinamis, kedai kopi menawarkan lingkungan yang ideal untuk menghabiskan waktu sambil menikmati secangkir kopi.
Pengaruh Media Sosial
Media sosial memainkan peran penting dalam mempromosikan kedai kopi di Indonesia. Banyak pengusaha kedai kopi yang menggunakan platform media sosial untuk menarik pelanggan baru melalui konten visual yang menarik dan kreatif.
Foto-foto menarik dari kopi yang dihias dengan seni latte, desain interior yang estetis, dan promosi spesial sering kali dibagikan di Instagram, Facebook, dan platform media sosial lainnya.
Hal ini tidak hanya meningkatkan visibilitas kedai kopi, tetapi juga menciptakan daya tarik tambahan bagi calon pelanggan yang ingin mengunjungi tempat-tempat tersebut dan membagikan pengalaman mereka di media sosial.
Potensi Pasar Kopi di Indonesia Tahun 2025
Laporan dari Kementerian Pertanian AS (USDA) memproyeksikan bahwa produksi kopi di Indonesia pada tahun 2024-2025 akan meningkat tajam dari tahun sebelumnya. Diperkirakan akan mencapai 10,9 juta kantong kopi seberat 60 kg, setelah mengalami penurunan pada tahun 2023-2024 karena kondisi cuaca yang buruk.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk memenuhi permintaan baik dalam negeri maupun ekspor.
Lalu pangsa pasar kopi di Indonesia diperkirakan mencapai USD 2,1 miliar, dengan pertumbuhan CAGR (Compound Annual Growth Rate) sekitar 10% dalam beberapa tahun ke depan.
Ini menunjukkan bahwa minat konsumen terhadap kopi di kedai atau kafe terus meningkat, didorong oleh perubahan gaya hidup dan meningkatnya kelas menengah.
Industri kedai kopi di Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat menjanjikan. Pada tahun 2025, jumlah kedai kopi di seluruh Indonesia diperkirakan mencapai 10.000 gerai. Angka ini mencerminkan peningkatan yang signifikan dalam minat masyarakat terhadap kopi dan budaya ngopi yang semakin meluas.
Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, pasar kopi di Indonesia terus berkembang pesat dan membutuhkan teknologi pengolahan yang efisien. Tingkatkan produktivitas pengolahan biji kopi Anda dengan mesin pengupas kopi berkualitas tinggi kami – solusi tepat untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
Detail Mesin Pengupas Kopi
Mesin pengupas kopi adalah solusi teknologi terdepan untuk membantu proses pengolahan biji kopi menjadi lebih efisien. Mesin ini akan membantu mengoptimalkan produktivitas usaha kopi Anda.