Fungsi Arang Aktif Pada Kultur Jaringan – Mungkin kamu sudah sering mendengar tentang penggunaan arang aktif untuk membersihkan air, menghilangkan bau, atau bahkan dalam rutinitas kecantikan. Tapi, tahukah bahwa arang aktif juga berperan penting dalam dunia pertanian, khususnya dalam teknik kultur jaringan tanaman?

Kultur jaringan tanaman adalah teknik perbanyakan tanaman secara steril dengan menggunakan jaringan tanaman sebagai sumber bahan tanam. Teknik ini punya banyak keuntungan, seperti menghasilkan tanaman yang sehat, seragam, dan berkualitas tinggi dalam jumlah yang banyak dan waktu yang singkat. Tapi, tentu aja ada tantangannya, seperti butuh media kultur yang cocok untuk jaringan tanaman, menghindari kontaminasi mikroba atau senyawa beracun, serta mengatur kondisi lingkungan agar jaringan tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Salah satu bahan aditif yang sering digunakan dalam media kultur jaringan tanaman adalah arang aktif. Arang aktif ini dibuat dari kayu atau bahan organik lain yang dipanaskan dengan uap maupun udara selama beberapa jam. Arang aktif punya banyak pori – pori yang luas, jadi kemampuannya menyerap gas, cairan, atau zat padat tuh tinggi banget. Selain itu, sifat kimia dan fisikanya juga bervariasi tergantung dari sumber dan proses pembuatannya.

Cara Membuat Arang Aktif

Jika kamu ingin membuat arang aktif sendiri di rumah atau lab, kamu bisa ikuti langkah – langkah berikut ini.

  1. Siapkan bahan baku, bisa memakai kayu atau batok kelapa. Potong – potong bahan baku jadi ukuran kecil sekitar 2-5 cm.
  2. Keringkan bahan baku di bawah sinar matahari atau menggunakan oven hingga kadar airnya kurang dari 10%.
  3. Bakar bahan baku dengan api kecil di tungku atau wajan yang ditutup hingga warnanya menjadi hitam. Angkat dan biarkan hiingga dingin.
  4. Aktivasi arang dengan cara direbus memakai larutan asam kayak HCl 10% atau basa kayak NaOH 10% selama 1-2 jam. Larutan ini akan membuka pori – pori arang dan meningkatkan kemampuan menyerapnya.
  5. Bilas arang pake air bersih sampe pH-nya netral. Keringin arang kembali di bawah sinar matahari atau dengan oven hingga kering banget.
  6. Tumbuk arang menjadi bubuk halus menggunakan blender atau alu. Saring bubuk arang dengan saringan halus untuk memisahkan partikel yang diinginkan.

Jika kamu tertarik membuat arang aktif sendiri, kamu bisa membeli bahan baku seperti kayu atau batok kelapa dari yang jual arang briket. Mereka biasanya menjual produk berkualitas dengan harga yang terjangkau.

Manfaat Arang Aktif bagi Kultur Jaringan Tanaman

Arang aktif mempunyai banyak manfaat untuk kultur jaringan tanaman, loh! Ini dia beberapa manfaatnya.

Membuat lingkungan media kultur jadi gelap. Ini bisa mengurangi stres oksidatif pada jaringan tanaman yang terlalu banyak terpapar cahaya. Lingkungan gelap juga bisa meningkatkan induksi kalus, embrio somatik, dan androgenesis pada beberapa jenis tanaman.

Menyerap zat – zat yang tidak diinginkan atau yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman. Arang aktif dapat menyerap zat – zat seperti fenol, asam amino bebas, garam logam berat, pestisida, dan antibiotik yang bisa merusak jaringan tanaman atau mengganggu diferensiasi sel. Arang aktif juga dapat menyerap etilen, yaitu hormon tanaman yang bisa mengganggu pertumbuhan akar dan batang.

Menyerap atau melepaskan zat pengatur tumbuh dan senyawa organik lainnya. Arang aktif bisa menyerap zat pengatur tumbuh (ZPT) yang ditambahkan ke media kultur, seperti auksin, sitokinin, giberelin, dan asam absisat. Ini bisa mengurangi konsentrasi ZPT yang kebanyakan dan dapat berakibat buruk untuk jaringan tanaman, kayak hiperhidrisitas, nekrosis, atau bentuk abnormal. Arang aktif juga bisa melepaskan ZPT yang udah diserapnya pelan – pelan sesuai kebutuhan jaringan tanaman. Selain ZPT, arang aktif juga bisa menyerap atau melepaskan senyawa organik lainnya, seperti asam humat, asam fulvat, dan lignin yang bisa ngaruhin pertumbuhan dan diferensiasi jaringan tanaman.

Mempromosikan embriogenesis, androgenesis, induksi akar, dan mengurangi pembentukan kalus yang berlebihan. Arang aktif bisa meningkatkan kemampuan jaringan tanaman untuk membuat embrio somatik atau androgenesis, yaitu proses pembentukan embrio dari sel somatik tanpa lewat fusi gamet. Arang aktif juga bisa meningkatkan induksi akar pada jaringan tanaman yang sudah berbeda. Arang aktif juga bisa mengurangi pembentukan kalus yang berlebihan, yaitu jaringan yang tidak terorganisir dan tidak berbeda yang bisa mengganggu regenerasi tanaman.

Arang aktif adalah bahan aditif yang sering digunakan dalam media kultur jaringan tanaman karena memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhan dan diferensiasi jaringan tanaman. Arang aktif dapat memberikan lingkungan gelap, menyerap zat – zat tidak diinginkan atau menghambat, menyerap atau melepaskan ZPT dan senyawa organik lainnya, serta mempromosikan embriogenesis, androgenesis, induksi akar, dan menghambat pembentukan kalus.

Demikian artikel yang telah kami buat mengenai fungsi arang aktif pada kultur jaringan tanaman. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu mengenai perbanyakan tanaman secara aseptik ini.

Terima kasih telah membaca artikel mengenai fungsi arang aktif pada kultur jaringan, sampai jumpa di artikel berikutnya!