Bagi pencinta kopi tidak afdol pasti kalau belum pernah mencicipi berbagai jenis kopi bukan? Ada banyak jenis biji kopi di dunia. Tiap jenis kopi memiliki karakteristik yang berbeda. Tetapi pada umumnya terdapat 2 jenis kopi utama, yaitu kopi Arabika dan kopi Robusta.
Kopi Arabika menduduki posisi teratas sebagai kopi dengan produksi terbanyak dan paling banyak di konsumsi oleh masyarakat. 70% kopi dunia merupakan jenis kopi Arabika. Kemudian di susul oleh kopi Robusta sebanyak 26%, dan 2% lainnya adalah jenis kopi liberka dan varietas kopi lainnya.
Namun ternyata dari jenis kopi tersebut, menurunkan banyak varietas kopi lain yang rasanya unik. Apa sajakah itu? Mari kita bahas satu per satu.
Jenis Biji Kopi di Dunia
Berikut ini berbagai jenis biji kopi di dunia dan juga ciri khasnya :
1. Kopi Arabika
Kopi Arabika adalah kopi yang paling dikenal di penjuru dunia. Jenis kopi ini di gadang-gadang memiliki rasa yang paling nikmat bagi para pencinta kopi.
Kopi jenis Arabika tumbuh dengan baik di wilayah dataran tinggi atau pegunungan dengan elevasi 1.000-2.100 mdpl (meter di atas permukaan laut). Tetapi bisa juga tumbuh baik di tanam di ketinggian 800 mdpl. Penanaman kopi Arabika di dataran yang lebih tinggi memungkinkan hasil yang lebih bagus dan optimal.
Kopi jenis ini ciri-cirinya adalah bijinya yang cenderung kecil, ketimbang jenis kopi lain. Kafeinnya juga tergolong rendah dan juga aroma yang nikmat.
2. Kopi Kolombia
Kopi Kolombia adalah varietas kopi yang di produksi di negara Kolombia, Amerika. Negara ini termasuk salah satu produsen kopi terpenting, menduduki peringkat ketiga dalam skala produksi kopi dunia. Mereka berhasil memproduksi biji kopi berkualitas tinggi dan dalam jumlah besar dengan tujuan ekspor.
Kopi ini di tanam pada daerah pegunungan di lereng bukit curam, untuk memanfaatkan tanah vulkanik yang kaya mineral dan drainase yang sangat baik.
Membuatnya menjadi salah satu kopi dengan kualitas tinggi.
Kopi yang berasal dari Kolombia dikenal dengan karakteristik rasa manisnya yang khas, tingkat keasaman yang halus, serta menghadirkan kompleksitas aroma yang menggoda. Namun rasanya juga berbeda- beda tergantung dari tingkat pemanggangannya.
Kopi yang di panggang gelap memiliki cita rasa seperti coklat pahit kacang panggang, sedangkan jika di panggang medium, memiliki cita rasa seperti karamel dan buah-buahan.
3. Kopi Guatemala Huehuetenango
Guatemala memiliki salah satu jenis kopi yang terkenal yaitu Kopi Guatemala Huehuetenango. Kopi ini terkenal karena memiliki hasil sangrai yang paling cemerlang dan lezat. Kopi Guatemala Huehuetenango di tanam di sekitar tebing dengan ketinggian 1.600-1.700 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Rasa sedikit manis, kacang, dan coklat adalah ciri khas kopi Guatemala. Kopi ini juga memiliki aroma seperti citrus dan floral. Dengan cita rasa yang beragam, tidak mengherankan bahwa kopi Guatemala Huehuetenango menjadi salah satu jenis kopi terbaik di dunia.
4. Kopi Ethiopian Yirgacheffe
Ethiopian Yigacheffe merupakan jenis kopi yang di tanam di daerah tinggi Ethiopia Selatan, wilayah Yirgacheffe. Wilayah tersebut berada di ketinggian 1.700-2.200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Malam yang dingin dan siang yang hangat memperlambat proses pematangan buah kopi, sehingga biji kopi dapat mengembangkan rasa yang lebih bernuansa.
Kopi ini berperan penting bagi masyarakat di sana, biasanya di gunakan dalam upacara minum kopi tradisional Ethiopia, atau “bunna,”. Upacara bunna melambangkan rasa hormat, solidaritas dan keramahan.
Tekstur kopi ini ringan, memiliki cita rasa yang asam dan manis, yang mengingatkan seperti rasa buah beri. Selain itu Kopi Yigacheffe memiliki aroma bunganya yang mencolok, yaitu bunga melati dan aroma asam jeruk.
5. Kopi Hawaiian Kona Coffee
Kona Coffee termasuk dalam varietas kopi terbaik. Kopi ini di tanam di sekitar lereng Mauna Loa, Hawai. Pada awalnya pada tahun 1800 hanya di budidayakan sebagai tanaman hias, dan pada abad 19 kopi tersebut di jadikan sebagai kopi premium.
Kopi Kona umumnya tumbuh di ketinggian antara 1.500-3.000 kaki. Ketinggian ini membantu proses pematangan biji kopi menjadi lebih lambat, yang pada gilirannya memungkinkan rasa lebih kompleks untuk berkembang. Tanaman ini tumbuh di iklim tropis dengan suhu hangat, curah hujan yang tidak terlalu sering, dan angin sepoi-sepoi, menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan pohon kopi.
Kopi ini memiliki rasa yang beragam, namun ada 4 rasa utama, yaitu rasa kacang academia, buah jeruk, rasa manis, dan earthy tones (tanah).
6. Kopi Blue Mountain Jamaika
Kopi Blue Mountain Jamaika ditanam di Blue Mountains yang megah di Jamaika, daerah yang terkenal dengan tanah vulkaniknya yang subur dan iklim yang sempurna untuk budidaya kopi. Ketinggiannya, suhu yang sejuk, dan kondisi berkabut menyediakan lingkungan yang ideal bagi biji kopi untuk mengembangkan cita rasa uniknya.
Kopi ini memiliki karakteristik yang seimbang, dengan rasa yang halus dan bebas dari kepahitan. Anda akan menemukan sentuhan manis yang lembut, dengan nuansa cokelat, kacang, dan buah-buahan tropis yang subtil. Asam yang terdapat pada kopi ini juga terbilang rendah, membuatnya sangat lembut dan enak di lidah.
7. Kopi Jawa
Kopi Jawa, sebuah jenis kopi asli dari Pulau Jawa, Indonesia, memilki rasa dan aroma yang sangat unik dan khas. Salah satu fitur utama dari kopi ini adalah aromanya yang kaya dengan nuansa rempah-rempah, sehingga menciptakan perpaduan yang harmonis antara bunga-buahan dan tanaman liar. Aromanya ini bukan hanya menarik tetapi juga menjadi identitas utama kopi Jawa, membuatnya berbeda dari jenis-jenis kopi lain di Indonesia.
Dalam hal rasa, kopi Jawa biasanya memiliki kekentalan yang sedang-sedang saja serta keasaman yang stabil. Hal ini membuatnya cocok untuk dikonsumsi oleh siapa pun karena tidak terlalu pahit maupun manis secara ekstrem. Setelah diminum, kopi Jawa sering meninggalkan aftertaste yang ringan dan bersih, membuat orang ingin minum lagi.
8. Kopi Kenya
Kopi Kenya terkenal karena cita rasa dan karakteristiknya yang unik, menjadikannya salah satu kopi terbaik di dunia. Rasa manis yang khas sering kali membuat penikmatnya tidak perlu menambahkan gula untuk meningkatkan kenikmatan. Keasaman yang mirip dengan anggur memberikan sensasi segar dan menyegarkan saat diseruput.
Aroma kopi ini mencerminkan nuansa buah-buahan seperti berries, dengan sentuhan coklat susu yang lembut. Rasa pahitnya tidak terlalu tajam, tetapi memberikan kesan penuh di lidah, sementara aftertaste-nya kompleks dan menyegarkan. Proses pengolahan biji menggunakan metode washed berkontribusi pada kualitas rasa yang bersih dan cerah, menjadikan setiap cangkir kopi Kenya pengalaman yang kaya dan mendalam.
9. Kopi Robusta
Kopi Robusta, yang dikenal dengan nama ilmiah Coffea canephora, adalah salah satu jenis kopi yang paling banyak dikenal di dunia. Memiliki rasa yang cenderung pahit dan kafein yang tinggi.
Rasa kopi Robusta biasanya digambarkan sebagai earthy, nutty, dan sedikit chocolatey, dengan kadar asam yang lebih rendah sehingga lebih cocok untuk mereka yang tidak menyukai rasa asam dalam kopi. Tanaman kopi Robusta biasanya tumbuh di dataran yang rendah dengan ketinggian antara 400 hingga 700 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Proses pengolahan biji kopi ini sering digunakan sebagai bahan dasar untuk berbagai minuman kopi berbasis susu seperti cappuccino, latte, dan macchiato. Meskipun sering dianggap inferior dibandingkan dengan Arabika dalam hal kualitas rasa, Robusta tetap memiliki peran signifikan dalam produksi kopi global, menyumbang sekitar 26% dari total produksi kopi dunia.
10. Kopi Liberika
Kopi Liberika adalah salah satu jenis kopi yang berasal dari tanaman Coffea liberica, yang dikenal karena karakteristiknya yang unik dan langka. Jenis kopi ini tumbuh liar di wilayah Afrika, khususnya Afrika Tengah. Kopi ini memiliki ukuran daun, cabang, dan buah yang lebih besar dibandingkan dengan kopi Arabika dan Robusta, serta dapat tumbuh hingga setinggi 9 meter.
Pada abad ke-19, kopi ini diperkenalkan ke Indonesia oleh bangsa Belanda sebagai alternatif untuk menggantikan kopi Arabika yang terserang penyakit. Rasa kopi Liberika dikenal kuat dan pekat dengan hint manis yang halus, serta aroma khas yang menyegarkan. Meskipun memiliki keunggulan dalam daya tahan terhadap beberapa penyakit, Liberika tidak sekuat Robusta dan sering kali mengalami masalah serupa dengan Arabika.
Pada saat ini, kopi Liberika hanya menyumbang sekitar 1-2% dari produksi kopi dunia. Sebagian besar dibudidayakan di Indonesia, Malaysia, serta beberapa negara lainnya.
11. Kopi Ekselsa
Kopi Ekselsa merupakan salah satu kopi kualitas terbaik yang asalnya dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Dikenal karena kualitasnya yang tinggi, kopi ini ditanam di daerah dengan lanskap perbukitan dan suhu udara yang stabil, menciptakan kondisi ideal untuk pertumbuhan tanaman kopi. Proses pengolahan biji kopi Ekselsa dilakukan dengan metode basah, kering, atau semi basah, yang menghasilkan biji kopi bersih dengan keasaman seimbang.
Rasa kopi ini seimbang antara asam dan manis, dengan sentuhan pahit yang lembut, menciptakan pengalaman minum yang lezat. Dengan ukuran biji yang lebih besar dan kadar kafein yang relatif rendah, kopi Ekselsa menawarkan pengalaman menyeduh yang unik dan menggugah selera bagi para penikmat kopi.
12. Kopi Gayo
Kopi Gayo berasal dari dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah, dan merupakan varietas Arabika. Dikenal dengan aroma intens dan rasa lembut, kopi ini memiliki tingkat keasaman rendah dibandingkan jenis lain. Cita rasa yang kaya dan kepahitan minimal menjadikannya sangat dihargai di pasar internasional.
13. Kopi Mandailing
Kopi Mandailing, yang berasal dari Mandailing, Sumatera Utara, juga termasuk dalam kategori Arabika. Memiliki rasa floral dan keasaman medium dan tekstur yang kental menjadikan kopi ini salah satu pilihan terbaik di Indonesia.
14. Kopi Toraja
Kopi Toraja dihasilkan dari daerah Sulsel (Sulawesi Selatan). Memiliki aroma yang harus serta tingkat keasaman relatif tinggi memberikan sensasi menyegarkan bagi penikmatnya. Banyak orang menyukai karakteristik ini karena menawarkan pengalaman unik saat menikmati kopi.
15. Kopi Kintamani
Kopi Kintamani, yang berasal dari Bali, memiliki cita rasa unik dengan kombinasi antara rasa pahit dan sedikit citrus. Kebun Kopi Kintamani sering berada di dekat kebun jeruk, yang memberikan sentuhan segar pada rasa kopinya. Aftertaste yang menyegarkan menjadikan kopi ini favorit bagi para pecinta kopi.
16. Kopi Luwak
Kopi Luwak adalah jenis legendaris Indonesia yang dihasilkan melalui proses unik, di mana biji dimakan dan dikeluarkan kembali oleh luwak (musang). Proses ini diyakini meningkatkan kualitas biji, memberikan aroma pandan khas serta rasa berbeda setelah diproses. Harga kopi luwak tergolong mahal dan menjadikannya salah satu kopi paling bernilai di dunia.
Dari Arabika hingga Robusta, dunia kopi menawarkan beragam varietas biji kopi dengan karakteristik unik yang memerlukan penanganan khusus dalam pengolahannya. Untuk menghasilkan kopi berkualitas premium dari berbagai jenis biji kopi di dunia, penggunaan mesin pengupas kopi yang tepat menjadi faktor penting dalam menjaga kualitas dan cita rasa aslinya.
Detail Mesin Pengupas Kopi
Mesin pengupas kopi adalah solusi teknologi yang dirancang untuk menangani berbagai jenis biji kopi dengan optimal. Dengan pengaturan yang dapat disesuaikan untuk setiap jenis biji kopi, mesin ini memastikan proses pengupasan yang presisi sambil mempertahankan karakteristik unik dari setiap varietas kopi.