Jajanan pasar dari kelapa parut. Jajanan pasar adalah makanan tradisional khas Indonesia yang banyak ditemui dan diperjual belikan di pasar-pasar tradisional. Hingga saat ini jajanan pasar masih banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.
Meskipun telah banyak makanan dan minuman barat yang sudah masuk di pasaran Indonesia, jajanan pasar tetap banyak diminati. Karena harganya yang terjangkau dan memiliki rasa yang khas. Tidak hanya itu, jajanan pasar memiliki jenis yang beragam dan mudah sekali untuk didapatkan.
Pada saat ini, jajanan pasar juga banyak dijual di mall mall dengan booth khusus. Bahkan di hotel bintang lima sekalipun tidak jarang jajanan pasar ditemukan. Hotel bintang lima juga menyajikan jajanan pasar tersebut untuk acara-acara yang diadakan di dalam hotel.
Berbagai jenis jajanan pasar juga sering disajikan sebagai suguhan tamu dan snack rapat pada acara-acara besar. Jajanan pasar juga sering dijadikan sebagai objek bazar ataupun festival dalam rangka memperkenalkan potensi daerah tersebut.
Makanan tradisional ini sangat beragam, seperti klepon, onde-onde, dadar gulung, nagasari, dan masih banyak lagi. Bahan dasar untuk membuatnya juga sangat beragam, seperti tepung terigu, pisang, kelapa, ubi, dan masih banyak lagi. Pada artikel ini kita akan belajar mengenal lebih dalam tentang jajanan pasar dari kelapa parut.
Resep Jajanan Pasar dari Kelapa Parut
Negara Indonesia adalah negara yang beriklim troplis. Sehingga membuat pohon kelapa tumbuh dengan sangat subur di Indonesia. Pohon kelapa dinilai pohon yang bernilai ekonomis karena hampir seluruh bagiannya bisa diolah dan dimanfaatkan.
Salah satunya adalah daging buah kelapa yang bisa diolah menjadi santan, aneka minuman dan makanan, serta jajanan yang enak dan lezat.
Daging buah kelapa yang diparut akan menghasilkan parutan kelapa. Parutan kelapa ini bisa diolah menjadi jajanan khas Indonesia dengan ciri khas rasa yang gurih. Rasa yang gurih dan sedikit manis ini membuat jajanan dari kelapa parut hingga saat ini masih digemari oleh masyarakat Indonesia.
Berikut adalah resep beberapa jajanan pasar berbahan dasar kelapa parut :
1. Kue Bandros
Bahan-Bahan :
- 150 gram tepung beras
- 80 gram tepung ketan
- 1/2 sdt garam
- 2 sdm gula
- 400 ml santan cair
- 50 gram kelapa yang tidak terlalu tua
- Mentega secukupnya
Cara Membuat Kue Bandros :
- Masak santan dengan api sedang hingga matang, jangan lupa untuk terus diaduk supaya santan tidak pecah.
- Parut kelapa yang tidak terlalu tua hingga halus sesuai keinginan.
- Campurkan tepung beras dan tepug ketan bersama kelapa parut, gula, dan garam secukupnya.
- Kemudian aduk hingga semua bahan tercampur rata.
- Tuang santan yang sudah matang sedikit demi sedikit hingga adonan menjadi sedikit kental.
- Siapkan cetakan kue dan panasi terlebih dahulu.
- Olesi cetakan dengan mentega secukupnya.
- Kemudian tuang adonan ke dalam cetakan yang sudah diolesi dengan mentega.
- Tutup cetakan, lalu masak dengan api kecil sampai matang.
- Jika sudah matang, kemudian angkat dan kue bandros siap disajikan.
2. Kue Dadar Gulung
Bahan Untuk Kulit :
- 250 gram tepung terigu medium
- 2 butir telur
- 1/2 sdt garam
- 500 ml santan cair
- 1 sdt pasta pandan
Bahan Untuk Unti :
- 1/2 kelapa yang tidak terlalu tua
- 150 gram gula jawa
- 1 sdt garam
- 2 lembar daun pandan
- Air secukupnya
Cara Membuat Kue Dadar Gulung :
- Siapkan wadah.
- Campurkan tepung terigu medium, 2 butir telur, santan cair, dan pasta pandan secukupnya.
- Aduk hingga menjadi adonan yang encer.
- Kemudian buat adonan tersebut menjadi dadar yang tipis-tipis.
- Parut kelapa hingga halus sesuai kebutuhan.
- Siapkan dan panaskan wajan menggunakan api sedang.
- Masukkan parutan kelapa, garam secukupnya, gula jawa, 2 lembar daun pandan, dan air secukupnya ke dalam wajan.
- Masak di atas api sedang dan diaduk terus hingga matang.
- Jika sudah matang, angkat dan sisihkan.
- Ambil satu lembar dadar tipis, lalu beri 1 sdm unti.
- Lipat seperti bentuk amplop. Bisa juga dilipat sesuai selera.
- Lakukan sampai adonan habis.
- Kue dadar gulung siap dinikmati.
3. Kue Lupis
Bahan-Bahan :
- 200 gram ketan putih
- 1 sdt garam
- Pasta pandan secukupnya
- 2 lembar daun pandan
- Air secukupnya
- Daun pisang secukupnya
Bahan Pelengkap :
- Kelapa yang tidak terlalu tua
- Gula merah
Cara Membuat Kue Lupis :
- Cuci bersih ketan putih.
- Rendam ketan putih dengan pasta pandan dan garam secukupnya.
- Lalu diamkan selama kurang lebih sekitar 2 jam, dan tiriskan.
- Cairkan gula merah menggunakan api kecil.
- Parut kelapa yang sudah disiapkan sesuai kebutuhan.
- Masukkan adonan ke daun pisang, kemudian bungkus.
- Rebus kue lupis dan masukkan daun pandan.
- Rebus kue lupis selama 1,5 jam.
- Sajikan kue lupis dengan kelapa parut dan gula merah diatasnya.
4. Kue Putu Ayu
Bahan-Bahan :
- Beras
- 1 butir kelapa
- Air kelapa secukupnya
- Gula merah
- Garam secukupnya
- Daun pandan
Cara Membuat Kue Putu Ayu :
- Rendam beras hingga pucat, kemudian tiriskan.
- Setelah itu giling beras hingga menjadi tepung beras yang halus sempurna.
- Bersihkan kelapa dari kulitnya, lalu parut daging buah kelapa.
- Tambahkan garam secukupnya, kemudian kukus bersama parutan kelapa.
- Kepalkan tepung beras menjadi bola-bola. Untuk ukurannya bisa disesuaikan dengan keinginan.
- Siapkan panci kukusan.
- Alasi tutupnya dengan kain supaya air tidak jatuh ke tepung.
- Masukkan pandan secukupnya di bawah panci kukusan agar aromanya wangi.
- Kemudian parut bola-bola tepung beras yang sudah matang.
- Campurkan tepung beras dengan kelapa kukus.
- Lalu, cetak menggunakan cetakan putu ayu. Atau bisa juga dibungkus meggunakan daun pisang.
- Masukkan tepung dan gula pada cetakan putu ayu.
- Tambahkan lagi tepung sambil ditekan dengan pelan.
- Siapkan panci kukusan.
- Masukkan pandan secukupnya ke dalam air kukusan.
- Kukus hingga matang kurang lebih sekitar 30 menit.
- Setelah matang, angkat dan kue putu ayu siap disajikan.
5. Cenil
Bahan-Bahan :
- 150 gram tepung tapioka
- 100 gram tepung terigu
- 2 sdm gula pasir
- Air secukupnya
- Gula merah secukupnya
- Daging buah kelapa secukupnya
- Pewarna makanan
Cara Membuat Cenil :
- Parut daging buah kelapa hingga halus, lalu tambahkan sedikit garam dan kukus sampai matang.
- Campurkan tepung tapioka dan tepung terigu.
- Lalu tuang beberapa tetes pewarna makanan dan air hangat, kemudian aduk hingga warnanya tercampur rata.
- Setelah tercampur rata, uleni adonan tersebut sampai kalis.
- Siapkan panci dan rebus air hingga mendidih.
- Ambil adonan dan bentuk adonan memanjang.
- Rebus adonan memanjang hingga matang. Dengan tanda adonan mengambang naik ke permukaan.
- Tiriskan adonan memanjang yang sudah matang.
- Siapkan panci dan didihkan air secukupnya.
- Cairkan gula merah dan gula pasir secukupnya dengan air yang hangat.
- Masak sambil diaduk hingga mengental.
- Sajikan cenil bersama siraman air gula di atasnya.
Jajanan Pasar dari Kelapa Parut yang Melegenda
Bukan hanya kekayaan alam yang melimpah dan kuliner yang menyenangkan, Indonesia juga terkenal memiliki banyak jenis jajanan pasar atau makanan tradisional. Camilan yang cocok untuk menemani pagi atau sore hari kalian bersama secangkir kopi tubruk.
Salah satu bahan yang sering dipakai untuk membuat jajanan pasar atau makanan tradisional adalah kelapa parut. Parutan kelapa yang gurih menambah cita rasa jajanan pasar, sehingga jajanan pasar selalu memiliki ciri khas rasa yang enak dan tidak kalah dengan jajanan zaman sekarang.
Jajanan pasar atau makanan tradisional sampai saat ini masih banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Sesuai namanya, jajanan pasar memang banyak ditemukan dan diperjual belikan di pasar-pasar tradisional.
Kehadiran jajanan tradisional yang tetap ada dari dulu hingga sekarang, membuatnya menjadi salah satu panganan khas Indonesia yang melegenda. Lalu, apa saja jajanan pasar yang sudah melegenda itu?
Berikut adalah beberapa jajanan pasar khas Indonesia yang sudah melegenda :
1. Lupis Sebagai Jajanan Pasar dari Kelapa Parut yang Melegenda
Sejarah Kue Lupis :
Lupis adalah jajanan pasar atau tradisional khas Indonesia, khususnya di daerah Jawa. Jajan ini memiliki dua bentuk, yaitu bentuk segitiga dan bulat memanjang.
Makanan tradisional satu ini berbahan dasar dari beras ketan. Terbuat dari beras ketan dan campuran bahan lainnya yang dimasak dan dibungkus dengan daun pisang. Dalam peyajiannya, jajan lupis biasanya ditaburi dengan parutan kelapa serta gula merah cair di atasnya. Parutan kelapa ini membuat lupis memiliki rasa gurih yang khas.
Sejarahnya, jajan pasar satu ini sudah ada sejak zaman penjajahan kolonial Belanda. Kue lupis sudah beberapa kali diakuisisi menjadi jajan khas sejumlah daerah. Diantaranya Kota Lumajang, Jakarta, dan beberapa daerah lain di pulau Jawa.
Para pedagang di pasar biasanya menjual lupis bersamaan dengan jajanan lainnya. Seperti getuk, cenil, klepon, gemblong, tuwil, dan jajan pasar lainnya. Karena berbahan dasar dari beras ketan, kue lupis memiliki kandungan karbohidrat yang melimpah. Sehingga jajan ini bisa disantap pada pagi hari untuk sarapan atau sekedar makanan pembuka.
Filosofi dan Inovasi Kue Lupis :
Bukan hanya sekadar jajan pasar biasa, lupis memilik filosofi dibalik pengolahannya yang terbilang mudah dan bisa dibuat di rumah. Masyarakat Jawa mempercayai, jajan berbahan dasar beras ketan dan lengket ini, yang menggunakan daun pisan sebagai bungkusnya, memiliki makna rasa erat persaudaraan.
Sama seperti sifat lengket jajan ini jika sudah matang. Masyarakat berharap agar persaudaraan yang erat dan rasa persaudaraan yang tulus serta sifat saling peduli satu sama lain bisa tercipta. Seiring berkembangnya zaman, kue lupis tidak hanya berbentuk segitiga dan bulat memanjang.
Namun saat ini telah tercipta kue lupis dengan berbagai bentuk dengan tujuan untuk menarik perhatian masyarakat. Selain bentuknya yang beragam, topping untuk kue lupis sekarang juga sudah beragam.
Parutan kelapa sekarang bisa diganti dengan keju, biskuit, oreo, serta siraman susu kental manis. Terciptanya inovasi ini membuat kue lupis digemari oleh anak kecil. Tidak sedikit yang bilang, bahwa kue lupis ini mirip dengan kue lemang. Kue lemang adalah jajanan khas Kalimantan dengan bentuk segitiga dan dibungkus daun pisang.
Karena saat ini daun pisang sulit ditemukan di kota-kota besar, kue lupis pun dibungkus menggunakan plastik putih dan dibentuk memanjang mirip dengan lontong. Berbeda dengan kue lupis, kue lemang tidak disajikan dengan siraman gula dan parutan kelapa diatasnya.
2. Grontol Jagung Sebagai Jajanan Pasar dari Kelapa Parut yang Melegenda
Fakta Unik Grontol Jagung :
Grontol adalah salah satu jajanan pasar dari kelapa parut yang melegenda. Dari wujudnya saja kita sudah pasti bisa menebak bahwa jajanan tradisional satu ini terbuat dari jagung. Ditambah dengan taburan gula pasir dan kelapa parut diatasnya, membuat rasa grontol jagung menjadi gurih dan lezat.
Fakta menariknya, sebelum menjadi jajanan yang biasanya hanya untuk camilan. Grontol juga sempat menjadi makanan pokok pengganti nasi oleh masyarakat Indonesia pada zaman penjajahan belanda. Tepatnya di daerah pulau Jawa.
Filosofi Jagung :
Jagung menggambarkan pemikiran manusia. Pikiran yang harus dipelihara, disiram, dan dirabuk, layaknya jagung. Pikiran manusia harus senantiasa tumbuh dan berkembang. Jika cara pemeliharaannya keliru, pikiran akan berubah menjadi negatif.
Sama dengan jagung, untuk menanamnya perlu cara pemeliharaan yang tepat, supaya menjadi jagung yang berkualitas.
Dari sebiji jagung, bisa menghasilkan ratusan biji jagung jika sudah berbuah. Tidak hanya itu, grontol jagung juga memaparkan bagaimana hikmah hidup untuk bersabar menjadi yang lebih baik.
Orang di kampung mengajarkan bagaimana menanam jagung, dengan memasukkan ke lubang kemudian ditimbun dengan tanah.
Dari situlah kita sebagai manusia bisa belajar dari filosofi kehidupan jagung. Jagung yang muda itu sama seperti manusia yang belum mengerti apa apa tentang kehidupan di dunia. Ditanam dan ditimbun dengan tanah menggambarkan kehidupan manusia di dunia.
Tumpukan tanah yang digunakan untuk menanam jagung bagaikan masalah, kepelikan, dan beban hidup yang datang selama manusia hidup di dunia. Dari jagung kita bisa belajar bahwa semuanya membutuhkan proses. Deretan biji jagung yang tertata rapi, menggambarkan orang yang berpikir positif dan fleksibel.
Hidupnya akan tertata. Kita tidak bisa tumbuh dengan sempurna. Baik dari segi emosi, spirit, serta sosial, apalagi tentang fisik. Jika kita terlalu berkompetisi untuk mencapai keinginan hidup, kita akan tumbuh menjadi manusia yang egois.
3. Cenil Sebagai Jajanan Pasar dari Kelapa Parut yang Melegenda
Sejarah Cenil :
Heri Priyatmoko adalah seorang sejarahwan, merujuk dari buku Serat Centini, cenil diperkirakan sudah ada sejak tahun 1814. Tepatnya pada era Mataram Kuno abad ke-8.
Jika ingin merasakan manis dan gurihnya cenil, kalian bisa mendatangi pasar-pasar tradisional. Karena mudah ditemui di seluruh pasar tradisional pulau Jawa, banyak yang masih bingung tentang daerah asal jajanan satu ini. Untuk kalian yang masih bingung, jajan cenil ini berasal dari Pacitan.
Pada daerah Pacitan, cenil disajikan sedikit berbeda, yaitu disiram dengan kuah gula aren. Dulu, jajan ini dijadikan sebagai pengganti beras bagi masyarakat Indonesia, khusunya pada pulau Jawa. Karena pada saat itu Indonesia sedang dilanda paceklik yang membuat masyarakat kesulitan mendapatkan beras.
Tidak jarang jajan ini dikaitkan dengan makanan masyarakat menengah ke bawah. Padahal jajan ini menjadi salah satu bentuk ketahanan pangan dan menambah kekayaan bahan pangan di Nusantara. Penanaman cenil merujuk pada kata ‘centil’, karena wujudnya yang warna warni dan menarik perhatian banyak orang.
Filosofi Cenil :
Dari banyaknya makanan khas Jawa yang punya banyak filosofi, cenil juga punya filosofi yang mendalam. Tekstur yang kenyal dan lengket melambangkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki persaudaraan yang erat selengket jajan cenil ini.
Di tengah situasi paceklik yang melanda Indonesia pada saat itu. Membuat masyarakat sama sama keluar dari masa krisis pangan. Dengan cara menciptakan inovasi pangan dari sumber karbohidrat lainnya, salah satunya cenil ini.
Hingga saat ini jajan pasar masih bisa dengan mudah kita dapatkan. Pada pusat perbelanjaan, restoran, hotel, khususnya pada pasar tradisional. Namun sering berkembangnya zaman, banyak sekali perubahan dan kultur dari negara lain yang membuat jajan pasar sudah tidak asli lagi.
Kita sebagai masyarakat Indonesia yang cinta tanah air harus melestarikan jajanan pasar. Perlu diingat bahwa jajanan pasar juga tidak kalah enak dibanding jajanan modern.