Cara menanam jagung di lahan kering dan gersang. Saat ini lahan yang ada di sekitar kita terlebih didaerah kota banyak yang kering dan gersang, sangat sayang bila lahan-lahan ini dibiarkan begitu saja.

Salah satu upaya pemanfaatan lahan yang bisa dilakukan adalah dengan menanami lahan dengan tanaman yang mudah tumbuh dan tanpa perawatan ekstra. Salah satunya menanam jagung.

Jagung merupakan jenis tanaman musim panas yang lebih baik ditanam disuhu tanah sekitar 16 derajat celcius. Karena di tanah yang basah dan dingin, jagung berkemungkinan kecil untuk berkecambah.

Suhu yang tepat untuk menanam jagung adalah ketika 16 hingga 35 derajat celcius. Jagung membutuhkan waktu hingga masa panen selama 60 hingga 100 hari.

 

Faktor Penyebab Lahan Kering

Lahan Kering memiliki ciri yaitu curah hujan yang rendah (<250-300 mm/tahun), variasi tanaman terbatas( hanya rerumputan, semak belukar dan pohon-pohon kecil di bagian tertentu), memiliki suhu tinggi (>49 derajat celcius pada musim kemarau), dan tanahnya bertekstur pasir.

Salah satu faktor penyebab lahan kering adalah curah hujan yang sangat rendah, sehingga tanah kurang mendapat air yang cukup. Suhu udara juga berpengaruh terhadap keringnya tanah. Biasanya lahan kering dijumpai pada daerah dengan kondisi antisiklon permanen.

 

Cara Menanam Jagung di Lahan Kering Dengan Metode Rekayasa

cara menanam padi di lahan kering

Metode rekayasa penanaman jagung di lahan kering ini dilakukan dengan merekayasa jarak tanam yang awalnya 75cm x 20 cm menjadi double row yaitu 100 cm x 50 cm x 20 cm dengan jumlah benih yang sama.

Ini akan meningkatkan hasil jagung, yang awalnya menghasilkan 5,0-6,7 ton per hektar menjadi 5,5-7,5 ton per hektar. Selain hasil meningkat, penanaman dengan menerapkan double row membutuhkan biaya pengelolaan dan jumlah benih yang sama. Sehingga keuntungan tani dapat meningkat.

Pemeliharaan jagung juga lebih mudah terkontrol karena ruang yang digunakan lebih merapat dan menyisakan ruang lebih besar.

Ketika 15 hari sebelum panen, batang di atas tongkol dan daun di bawah tongkol bisa dipangkas untuk mempercepat pengeringan tongkol di lahan.

Hasil pangkasan jagung bisa mencapai 7 hingga 8 ton per hektar. Limbah ini bisa dimanfaatkan menjadi pakan ternak ruminansia.

Setelah daun dipangkas, dapat dilanjutkan ke tahap tanam sisip secara tunggal, karena kelengasan tanah masih cukup tinggi sehingga sangat baik untuk pertumbuhan awal jagung.

Dengan penyisipan jagung dilakukan lebih awal, maka waktu panen akan menjadi lebih cepat sehingga kekurangan kadar air yang ada pada lahan kering tidak menjadi masalah besar.

 

Cara Menanam Jagung di Lahan Kering

Jagung bisa ditanam di daerah dataran tinggi dan dataran rendah. Suhu ideal untuk menanam jagung berkisar 21 hingga 30 derajat celcius. Sedangkan tanah yang baik adalah tanah yang subur dengan ph sekitar 5-6.

Kebutuhan sinar matahari untuk jagung cukup banyak dan lahan tidak boleh terlalu lembap apalagi tergenang oleh air.

Ketika musim kemarau lebih baik jagung ditanam pada sawah tadah hujan yang kadar airnya sedikit, sedangkan ketika musim hujan ditanam di lahan tegalan atau lahan kering.

Benih yang baik untuk ditanam haru memiliki kualifikasi seperti ; benih yang benar-benar sehat, daya tumbuh di atas 80%, biji jagung berisi dan tidak keriput, mengkilat, dan bebas dari jamur.

Ketika penanaman dilakukan pastikan tidak tercampur dengan varietas lain. Jarak tanam ideal jagung berkisar 70x30cm dengan keperluan benih sebesar 7 kg per hektar.

  • Pengolahan Tanah

Dimulai dengan membersihkan rumput dan tanaman liar yang ada di lahan dengan cara pembabatan. Kemudian cangkul tanah sedalam 30 hingga 40 cm, buat garitan dengan jarak 80-90 cm. Taburkan pupuk organik seperti pupuk kotoran sapi maupun ayam dengan dengan takaran 5-10 hektar.

Jagung membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan agar bisa memberikan hasil produksi yang baik. Setiap fase pertumbuhan pada jagung memerlukan peran air. Ketika fase penanaman, pembungaan di umur 45-55 hari, fase pengisian biji di umur 60-80 hari.

Jangan lupa untuk memperhatikan drainase untuk mencegah tanaman dari genangan air.

  • Pemupukan

Lahan kering memiliki tingkat kesuburan yang relatif rendah dan sumber pengairan yang terbatas, biasanya hanya mengandalkan curah hujan dan air hujan tersebut bisa didistribusikan secara terkendali sesuai kebutuhan.

Maka dari itu sangat diperlukan proses pemupukan agar lahan kering bisa ditanami tanaman dan bisa berkembang dengan baik.

Pemupukan merupakan proses pengelolaan tanah dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas tanah pada level yang lebih tinggi, namun dalam penggunaan pupuk kimia maupun pupuk organik harus dilakukan secara tepat sesuai dengan kebutuhan.

Penggunaan pupuk yang salah dapat mengakibatkan tanah kehilangan unsur hara dan respons tanaman menurun. Unsur hara yang tidak dimanfaatkan oleh tanaman juga bisa berumah menjadi bahan pencemar. Diperlukan pemantauan hara secara berkala dan penggunaan pupuk yang berimbang.

Pemupukan dapat dilakukan secara berkala dengan tahap seperti;

  1. penaburan NPK sebanyak 2 gram dengan jarak 10 cm dari biji jagung
  2. Di umur 7 hari dilakukan proses penyulaman dan pemberian pupuk ZA 150kg/ha
  3. Proses penyiangan dan pengguludan ketika umur 25-30 hari
  4. Semprot dengan pupuk organik cair dengan dosis 2 tutup per tangki
  5. Umur 40-45 hari dilakukan pemupukan dengan KCL
  6. Lakukan proses seleksi tongkol di umur 20-55 hari.
  • Hama dan Penyakit

Jenis hama yang sering menyerang tanaman jagung antara lain: ulat tanah, ulat agrotis, lalat bibit, penggerek daun, dan burung pelatuk.

Hama-hama tersebut dapat di tanggulangi dengan cara penyemprotan insektisida hayati selama 4 hari sekali secara rutin. Dosis insektisida adalah 4 tutup botol per 17 liter air. Insektisida memiliki aroma yang akan membuat hama-hama tidak mau hinggap.

Selain hama para petani jagung juga memiliki musuh yaitu penyakit tanaman. Biasanya penyakit tanaman karat daun dan penyakit bulai. Karat daun bisa menyerang ketika musim hujan dan berakibat lembap yang berlebihan.

Penyakit bulai ditandai dengan adanya garis yang berwarna kuning agak putih pada daun. Tanaman jagung yang telah terinfeksi penyakit ini akan mengalami gangguan pertumbuhan. Tanaman akan menjadi kerdil dan tidak produktif.

  • Proses Panen

Jagung biasa dipanen pada umur 75 hingga 80 hari. Ciri jagung siap panen adalah klobot sudah berubah warna menjadi coklat muda, kering, dan bijinya mengilat. Waktu yang tepat untuk memanen jagung adalah ketika pagi hari.

Udara yang panas akan mengurangi kandungan kandungan manis pada gula. Untuk mempertahankan kadar gula pada jagung, setelah panen dari kebun segera masukkan jagung pada ruangan dengan suhu dingin. Jangan lupa untuk menjaga kadar kelembapan dan suhu ruang.

 

Jenis Jagung yang Populer di Tanam di Lahan Kering

cara menanam jagung di lahan kering

1. Jagung Manis

Seperti namanya jagung manis memiliki cita rasa biji yang manis, dengan ciri biji berwarna kuning cerah dan mengilat. Jagung manis biasa dimanfaatkan pada sektor industri makanan, biasa diolah menjadi jagung kaleng, dijual utuh di tempat sayur, atau dijual olahan seperti bakwan dan jagung bakar.

Dalam penanamannya, jagung manis termasuk tumbuhan adaptif. Dimana bisa dibudidayakan baik di dataran rendah maupun tinggi (maksimal 1500 meter di atas permukaan laut).

2. Jagung Ketan

Jenis jagung ini adalah jenis jagung ladang yang memiliki karakteristik lengket dan pulen setelah melalui proses pemasakkan. Ini karena kandungan amilopektin yang tinggi.

Biasanya jagung ketan diolah dengan cara direbus, dicampur dengan nasi, atau dijadikan emping. Kandungan karbohidrat pada jagung ketan tidak dapat tercerna dengan sempurna menjadi glukosa, sehingga jagung ini aman untuk penderita diabetes.

Namun dengan kelebihannya diatas, dalam produksinya masih terkendala. Karena produktivitas jagung ketan sangat rendah. Untungnya telah ditemukan solusi berupa benih unggul Pulut URI-1 dan URI-2 dari perkawinan silang plasma nutfah lokal.

3. Jagung Mutiara

Memiliki ciri fisik berupa biji bulat, tebal dan padat. Warna jagung jenis ini biasanya putih, kuning dan merah. Namun di Indonesia lebih banyak menanam jagung mutiara yang berwarna putih dan kuning.

Jagung mutiara kaya akan karbohidrat, ini bisa dilihat dari biji yang licin dan keras, tanda pati yang dikandung sangat tinggi. tetapi teksturnya tetap pulen dan cocok untuk dikonsumsi.

Selain tinggi kandungan karbohidrat, jagung mutiara juga mengandung serat, vitamin, zat besi yang baik untuk tubuh. Dengan kandungan yang kompleks, jagung mutiara biasa dimanfaatkan untuk menurunkan kolesterol, mengurangi kerontokan rambut dan memadatkan tulang.

Baca juga artikel lain mengenai jagung di website rumahmesin

 

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembelian Benih Jagung

benih jagung

Benih jagung memiliki masa kadaluwarsa. Oleh karena itu dalam pembeliannya perhatikan jumlah  sesuai kebutuhan. Apalagi untuk masyarakat kota yang mulai mencoba menanam jagung dengan lahan terbatas.

Lalu bagaimana cara untuk menentukan benih jagung sesuai kebutuhan?. Berikut rumus yang biasa digunakan untuk menghitung kebutuhan benih jagung.

((Luas lahan/ jarak tanam) x (100/daya tumbuh atau daya cambah)) x (jumlah tanaman per lubang x (berat 1000 benih / 1000))

Namun ada cara lain. Dengan melihat jenis jagungnya, contoh jagung manis membutuhkan per hektar 8 kg beih dengan jarak tanam 60 cm x 75 cm.

 

Pemerhatian Umur Pemanenan dan Potensi Hasil Menanam Jagung di Lahan Kering

Ketika memilih benih jagung, pastikan untuk memperhatikan masa pemanenan jagung. Setiap jenis jagung memiliki waktu pemanenan yang berbeda.

Sikap acuh terhadap waktu panen akan mengakibatkan kurang optimalnya hasil panen dan mutu yang rendah. Jika masa pemanenan terlalu cepat, bisa berakibat ukuran jagung belum maksimal. Sebaliknya, pemanenan yang terlalu lama akan menurunkan kualitas jagung yang dipanen.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemahaman terhadap potensi hasil. Hasil panen memang dipengaruhi faktor yang beragam, seperti cuaca, perlakuan selama penanaman hingga serangan hama. Namun dengan memperhatikan dan mengikuti petunjuk yang tercantum, besar peluang jagung yang ditanam akan optimal.

 

Cara Menanam Jagung Di Lahan Kering dan Sempit

cara menanam jagung dilahan kering dan sempit

Jagung merupakan jenis tanaman yang bisa tumbuh di berbagai tipe tanah, asalkan ketersediaan unsur hara dan air tercukupi.

Pada umumnya jagung ditanam di ladang yang luas, namun jagung juga bisa ditanam di lahan sempit seperti kebun belakang rumah, dengan persiapan sederhana dan tidak membutuhkan banyak biaya. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman jagung di belakang rumah.

  • Tentukan Lokasi dan Waktu Tanam

Agar bisa tumbuh normal, jagung memerlukan cahaya matahari langsung. Pilih tempat dengan curah hujan berkisar 85-200 mm per bulan, suhu udara 23-27 derajat celcius, dan pH tanah 5-7,5. Untuk jenis tanah tidak terlalu berpengaruh asal aerasi dan cukup akan ketersediaan air.

Usahakan pilih kebun terbuka, dengan area relatif bebas dari gulma dan rumput liar, karena tanaman jagung sulit tumbuh bersaing dengan tumbuhan liar.

  • Penyiapan Alat dan Benih

Sesuaikan benih dengan jenis tanah dan iklim. Beberapa jenis jagung lebih menyukai tanah yang cenderung hangat/dingin dengan tingkat PH tanah yang berbeda- beda.

Jenis jagung manis bisa menjadi pilihan untuk penanaman di dekat rumah, karena setelah panen jagung ini bisa langsung dimanfaatkan untuk konsumsi berupa direbus atau olahan masakan lain.

Setelah menentukan jenis benih jagung, siapkan pula alat dan bahan untuk menanam. Dengan lahan yang berskala kecil, maka keperluan bahan dan alat yang dibutuhkan juga tergolong sederhana sepeti pot dengan diameter 15 cm, pot, dan benih jagung.

Siapkan polybag berukuran 15 cm dan isi media tanam berupa tanah, sekam bakar, dan pupuk kandang dengan perbandingan bahan 1:1:1. Buat lubang kecil untuk benih, kemudian isi tiap polybag dengan 2 benih jagung. Lalu tutup lubang dengan sedikit media tanam.

Tempatkan polybag pada tempat yang terbuka dan terkena sinar matahari langsung. Beri air 3 kali sehari. Pada hari kelima dan ketujuh benih akan mulai berkecambah. Kemudian siap dipindahkan ke pot yang lebih besar ketika tumbuh batang dan daun lebar.

  • Pemindahan Ke Pot

Setelah berubuh 25 hari, atau benih telah membentuk batang dan daun, maka bisa mulai dipindahkan ke pot yang lebih besar. Untuk media tanam masukkan dengan perbandingan yang sama seperti pada polybag.

Pindahkan satu benih ke satu pot. Sebelum itu pastikan untuk membuat lubang untuk jalan keluar air. Karena penyerbukan jagung dibantu oleh angin, maka tanam jagung secara berkelompok. Dengan demikian serbuk sari bisa berkecambah dengan baik.

  • Penyiraman

Dalam satu minggu, tanaman jagung memerlukan setidaknya 2,5 liter air. Penyiraman yang jarang dapat mengakibatkan tongkol berlubang tanpa biji. Hindari penyiraman dari sisi atas karena berpotensi menghanyutkan serbuk sari.

Kebutuhan jagung terhadap hara memang cukup tinggi sehingga diperlukan pemupukan untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Biasanya menggunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar.

Selain pupuk dasar, jagung juga memerlukan masukan nitrogen dari urea maupun ZA, fosfat dari SP36, dan kalium dari KCI untuk pertumbuhan dengan hasil yang baik.

  • Pembasmian Gulma

Gulma merupakan tanaman liar yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya. Tumbuhnya  gulma ini merugikan karena akan menjadi pesaing tumbuhan budidaya dalam menyerap nutrisi yang ada pada tanah. Gulma juga bisa menjadi sarang dari penyakit dan hama.

Pembasmian gulma bisa dilakukan sedini mungkin, maksimal ketika gulma setinggi lutut. Pada pertengahan masa pertumbuhan, jagung mengeluarkan akar udara sehingga memerlukan pembumbuan untuk memaksimalkan penyerapan hara.

Jika memang diperlukan, pengendalian gulma bisa dilakukan dengan cara herbisida atau dengan pendangiran.

  • Cek Pertumbuhan Jagung

Pada umur dua bulan, jagung akan berukuran 30-45 cm dan mulai memunculkan bakal buah di bulan ke 3 pertumbuhannya. Pada masa ini pula rambut jagung mulai muncul sedikit demi sedikit.

Pertumbuhan jagung akan berhenti ketika tiga minggu setelah perkembangan rambut jagung di pucuknya. Dan mulai siap panen ketika biji-bijinya sudah menyatu dan ketika ditusuk akan mengeluarkan cairan putih seperti susu.

Perhatikan juga dalam pertumbuhan jagung apakah jagung terkena penyakit, terserang hama, dan ditumbuhi jamur.

 

Kesimpulan

Walaupun lahan di sekitar kita adalah jenis lahan kering yang mungkin gersang dan tidak subur, namun keadaan tersebut bisa diubah dengan cara pengolahan tanah, pemupukan secara teratur agar bisa ditanami.

Dan jagung menjadi salah satu tanaman yang cocok untuk ditanam dengan keadaan lahan kering maupun lahan sempit. Dengan cara perawatan yang mudah, pengawasan pertumbuhan yang tidak intensif pun masih bisa menghasilkan jagung yang baik.

Sekian artikel mengenai cara menanam jagung di lahan kering. Semoga dapat memberi manfaat untuk teman-teman yang membaca.

Open chat
Online
(ONLINE) CS Fajar
Ada yang bisa kami bantu?