Silase untuk sapi adalah solusi kurangnya pakan sapi dikala musim kemarau sepanjang tahun. Silase dapat dijadikan sebagai cara memanfaatkan hijauan berlebih yang dihasilkan saat musim hujan.
Saat musim kemarau persediaan pakan hijauan akan terbatas dan susah untuk didapatkan, dengan ini para peternak harus mencari cara agar tetap dapat memenuhi kebutuhan pakan dan nutrisi ternaknya.
Dengan adanya silase, para peternak akan tetap memiliki cadangan pakan untuk para ternak sehingga mencegah terjadinnya kelaparan dan kekurangan nutrisi saat musim kemarau.
Silase dapat disimpan dalam waktu yang lama karena telah melewati proses fermentasi sehingga menjadi solusi kurangnya pakan berkualitas di musim kemarau. Ingin tahu informasi lebih lanjut tentang silase dan cara membuatnya? Simak di bawah ini!
Apa itu Silase?
Silase adalah metode untuk mengawetkan pakan hijauan dengan cara difermentasi dalam keadaan anaerob (tanpa udara). Bahan-bahan hijuan yang digunakan akan dipotong kecil-kecil untuk dikeringkan dengan kadar air sekitar 20% – 30% dengan cara dijemur. Setelah melewati proses pengeringan, pakan hijauan akan dimasukan ke dalam silo untuk difermentasi. Selama proses fermentasi silo akan ditutup rapat agar tidak ada udara yang masuk.
Sejarah Silase
Teknik pembuatan silase sama dengan teknik pembuatan sauerkraut (kubis fermentasi), yaitu sama-sama difermentasi dalam keadaan anaerob untuk memungkinkan pertumbuhan bakteri asam laktat. Pakan hijauan telah diawetkan untuk pakan hewan di sebagian Jerman sejak permulaan abad ke 19, pada masa itu para peternak menyadari pentingnnya pengawetan hijauan untuk memastikan ketersediaan pakan sepanjang tahun.
Pembuatan silase jagung juga telah dilakukan di Maryland pada tahun 1876. Para peternak mulai mencoba metode baru untuk membuat silase jagung dengan menggunakan lubang yang digali di tanah. Pada awalnya, silase jagung dibuat untuk memanfaatkan seluruh bagian tanaman jagung, bukan hanya bijinya. Metode ini menghasilkan silase yang memuaskan sesuai harapan para peternak.
Karena hasil yang sesuai harapan, teknik ini kemudian banyak digunakan dan menyebar luas di inggris. Silase mulai digunakan secara luas sebagai pakan ternak yang berguna terutama ketika hijauan segar tidak tersedia, seperti pada musim dingin.
Selain digunakan sebagai pakan ternak, silase juga dapat digunakan untuk menghasilkan biofuel (bahan bakar yang berasal dari biomassa, yaitu bahan organik, tumbuhan, dan hewan) melalui proses digesti anaerobik (mikroorganisme memecah bahan organik tanpa adanya oksigen).
Gas yang dihasilkan dari fermentasi silase disebut sebagai biogas. Proses konversi biogas menjadi listrik dilakukan melalui generator biogas yang mampu mengubah energi kimia dalam gas menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.
Jenis-jenis Silase :
1. Silase Jagung
Jenis ini dibuat dari tanaman jagung dengan menggunkan seluruh bagian jagung termasuk daun dan batangnya, semua bagian jagung akan dipotong-potong sebelum di fermentasi. Silase jagung baik untuk penggemukan dan ternak perah karena memiliki kandungan gula dan energi yang tinggi.
2. Silase Rumput
Silase ini sering dibuat oleh para peternak sebagai pakan ternak mereka. Dengan menggunkan pakan hijuan yang mereka dapat dari musim hujan, hijuan akan dipotong-potong dan difermentasi. Silase ini sangant cocok untuk pakan berbagai ternak seperti domba, sapi, kambing, dan lainnya.
3. Silase Leguminosa
Dibuat dari tanaman leguminosa (kacang-kacangan). Dapat dibuat dengan menggunkan tanaman kacang tanah, dan kacang-kacangan lainnya. Sama seperti jenis silase yang lain, kacang-kacangan akan difermentasi. Silase leguminosa kaya akan protein yang baik untuk pertumbuhan dan produksi susu ternak.
4. Silase Sorgum
Dibuat menggunakan tanaman sorghum, tanaman yang serupa dengan jagung, tetapi lebih tahan terhadap kondisi kering. Sorgum memiliki banyak jenis, yaitu sorgum putih, sorgum merah, sorgum oranye, sorgum coklat, sorgum bergundi, sorgum hitam, sorgum ketan, dan sorgum onyx. Silase sorghum merupakan alternatif yang baik untuk daerah dengan curah hujan rendah.
5. Silase Campuran
Silase ini dibuat dengan menggunkan campuran beberapa jenis tanaman, seperti leguminosa dengan jagung. Dari kombinasi ini peternak akan menghasilkan pakan dengan keseimbangan nutrisi yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak.
6. Silase Limbah Pertanian
Seperti namanya, silase ini dibuat dengan menggunkan limbah pertanian seperti jerami padi, daun tebu, atau ampas tebu. Selain bagus untuk ternak silase jenis ini merupakan cara yang efektif untuk memanfaatkan limbah hasil pertanian dan mengurangi biaya pakan yang dikeluarkan.
Kandungan Nutrisi pada Silase
Bagi para peternak sapi, silase bukanlah hal yang asing untuk mereka. Silase telah lama menjadi cara andalan para peternak untuk memastikan ketersediaan pakan yang berkualitas sepanjang tahun. Tidak bisa dipungkiri bahwa silase merupakan salah satu metode pengawetan pakan yang paling efisien. Dengan silase, para peternak dapat memanfaatkan pakan hijuan yang berlebih menjadi silase yang tahan lama dan kaya nutrisi.
Hal ini sangat membantu dalam menghadapi kurangnnya ketersediaan pakan selama musim kemarau yang panjang, di mana persediaan hijauan segar sering kali terbatas. Tidak heran jika silase banyak digunakan oleh para peternak karena silase dapat disimpan dalam waktu yang lama.
1. Protein
Silase mengandung banyak protein, kandungan protein dalam silase bervariasi tergantung pada bahan bakunya. Silase leguminosa (seperti alfalfa) cenderung memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan silase rumput atau jagung. Protein adalah nutrisi penting untuk pertumbuhan dan produksi susu, sehingga dapat meningkatkan produksi susu untuk sapi perah.
2. Energi
Silase memiliki kandungan energi yang banyak, terutama yang dibuat dari jagung, mengandung energi yang tinggi, yaitu dalam bentuk karbohidrat yang mudah dicerna. Ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan energi ternak, terutama untuk sapi perah dan penggemukan.
3. Serat Kasar
Silase mengandung serat kasar yang penting untuk kesehatan saluran pencernaan ternak. Serat ini membantu dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi sehingga ternak terhindar dari gangguan pencernaan.
4. Vitamin
Silase dapat mengandung sejumlah vitamin, yaitu vitamin A dan vitamin E, yang penting untuk kesehatan mata, kulit, dan sistem kekebalan tubuh ternak. Jika kebutuhan vitamin pada sapi terpenuhi, maka akan terhindar dari berbagai penyakit.
5. Mineral
Silase mengandung berbagai mineral penting seperti kalsium, fosfor, magnesium, dan kalium. Mineral ini penting untuk berbagai fungsi fisiologis, termasuk pembentukan tulang, kontraksi otot, dan keseimbangan elektrolit. Silase dapat memenuhi kebutuhan mineral bagi sapi dengan baik.
6. Asam Organik
Silase mengandung asam organik seperti asam laktat, yang terbentuk dari proses fermentasi pakan hijauan. Asam ini membantu menjaga pH silase tetap rendah, menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen, dan meningkatkan palatabilitas (keterterimaan) silase oleh sapi.
Manfaat Silase untuk Sapi
1. Sumber Nutrisi yang Stabil
Silase berkualitas menyediakan sumber nutrisi yang stabil untuk ternak sepanjang tahun, terutama selama musim kering atau langkanya hijauan segar. Dengan adanya silase, para peternak dapat memastikan bahwa ternak mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk pertumbuhan, produksi susu, dan kesehatan secara keseluruhan.
2. Meningkatkan Produktivitas Ternak
Dengan kandungan energi, protein, dan nutrisi lainnya yang tinggi, silase dapat meningkatkan produktivitas ternak. Misalnya sapi perah, dapat menghasilkan lebih banyak susu dengan kualitas yang baik ketika diberi pakan silase.
3. Menjaga Kesehatan Sapi
Dengan diberikannnya pakan silase yang berkualitas tinggi dan terfermentasi dengan baik mengandung asam laktat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen. Pakan silase dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mengurangi risiko penyakit pada sapi.
4. Meningkatkan Nafsu Makan
Silase yang berkualitas memiliki rasa dan aroma yang disukai oleh ternak, sehingga meningkatkan nafsu makan mereka dan mendorong konsumsi pakan yang lebih tinggi sehingga kebutuhab nutrisinya akan selalu terpenuhi.
Cara Membuat Silase untuk Sapi
Setelah membaca tentang apa itu silase dan manfaat silase bagi sapi. Berikut adalah langkah-langkah cara membuat silase, pastikan untuk mengikuti langkah-langkahnya dengan benar untuk menghasilkan silase dengan kualitas yang baik bagi ternak anda.
Bahan/Alat :
- Siapkan pakan hijauan yang akan dgunakan untuk silase seperti rumput gajah atau jenis rumput lainnya.
- Gunakan menir sebanyak 3,5% dari hijauan yang akan digunakan.
- Dedak hulus 5% dari pakan hijauan.
- Onggok sebanyak 3% dari pakan hijauan.
- Aditif fermentasi seperti Molasses sebanyak 3% dari pakan hijauan.
- Chopper rumput
- Silo atau kantong plastik.
Cara Membuat :
- Potong-potong pakan hijuan yang akan digunakan menggunakan chopper dengan ukuran 2-3cm agar memudahkan proses fermentasi. Potongan bahan yang kecil akan memudahkan pakan hijauan dipadatkan didalam silo, sehinngga tidak ada ruang untuk udara.
- Setelah rumput dipotong-potong, campurkan hijauan dengan bahan lainnya seperti dedak halus. menir, onggok, dan molasses menjadi satu campuran. Pastikan semua bahan tercampur dengan merata agar memaksimalkan fermentasi silase.
- Langkah selanjutnya adalah memasukan campuran semua bahan kedalam silo/kantong plastik, padatkan campuran bahan kedalam silo untuk memastikan tidak ada ruang udara sehingga proses fermentasi tidak terganggung atau gagal.
- Langkah terakhir, tutup silo dan pastkan menutupnya dengan rapat dan tunggu proses fermentasi selesai.
Cara Pengambilan Silase :
- Setelah melewati proses fermentasi selama 6-8 minggu, silase dapat di ambil dari silo untuk dijadikan pakan ternak. Silase yang berkualitas dapat bertahan selama 1-2 tahun lamanya atau lebih lama.
- Ambil silase secukupnya dan tutup rapat kembali agar kualitas silase tetap terjaga dengan baik.
- Sebaiknya silase yang baru di ambil diangin-anginkan atau di jemur terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak.
Penyimpanan Silase :
- Jaga hasil silase tetap dalam kondisi anaerob, sehingga silase tidak akan rusak dan dapat bertahan lama.
- Pastikan kelembabannya sesuai, kelembaban yang ideal untuk silase adalah sekitar 60-70%.
- Simpan silase pada tempat yang dingin, suhu tinggi akan merusak kualitas silase.
Ciri-ciri Silase Berkualitas :
- Warna silase cenderung kehijauan
- Tidak berlendir dan berjamur
- Silase akan memiliki rasa dan bau yang asam sedikit manis
- Tekstur rumput masih jelas dan tidak menggumpal
Pemberian Silase untuk Sapi :
- Perkenalkan secara bertahap pakan silase pada sapi dengan cara diberikan dalam jumlah yang kecil dan ditingkatkan jumlahnya secara bertahap untuk beberapa hari. Campurkan silase dengan pakan hijauan sehingga sapi akan terbiasa dengan tekstur dari pakan silse.
- Silase dapat diberikan pada sapi dengan jumlah 10-15% dari bobot badan sapi per hari. Untuk sapi perah, bisa diberikan sebanyak 40-50kg per ekor sapi dan untuk sapi ptong 20-30kg per harinya.
- Silase biasanya diberikan selama dua kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore. Pastikan sebelum diberikan pada sapi sllase dalam kualitas yang baik untuk menghindari keracunan dan penyakit.
Tujuan dibuatnya Silase :
1. Ketersediaan Pakan
Dengan memanfaatkan silase, para peternak dapat memastikan ketersediaan pakan yang stabil sepanjang tahun saat pakan hijauan langka di musim kemarau, dengan begitu para peternak tidak akan ketergantungan pada kondisi cuaca untuk memastikan cadangan pakan yang mencukupi untuk ternak.
2. Pengawetan Hijauan
Silase digunakan untuk mengawetkan pakan hijauan yang di dapat dari musim hujan sehingga dapat digunakan sebagai pakan di saat musim kemarau atau ketika pakan hijauan sulit di dapatkan.
3. Peningkatan Nilai Gizi
Proses fermentasi pada saat pembuatan silase akan meningkatkan nilai gizi pada pakan hijauan sehingga membuatnya lebih mudah dicerna dan kualitas gizi lebih tinggi bagi ternak.
4. Mencegah Hilangnya Nutrisi
Pada saat pakan hijauan disimpan untuk persedaiaan pakan, hijauan bisa saja menjadi kering sehingga nilai nutrisi yang terkandung akan bekurang. Dengan menggunakan silase, nilai nutrisi pada hijauan akan tetap terjaga sehingga tidak ada kerusakan atau berkurangnya nilai nutrisi pada hijauan.
5. Efisiensi Pakan
Silase yang dibuat dengan baik akan lebih mudah dicerna oleh ternak, sehingga pakan yang diberikan dapat dimanfaatkan secara optimal. Ini berarti lebih sedikit pakan yang terbuang dan efisiensi pakan yang lebih tinggi.
6. Mengurangi Biaya Pakan
Dengan menggunakan bahan baku yang tersedia di alam dan memprosesnya menjadi silase, peternak dapat mengurangi biaya untuk pakan dan meningkatkan keuntungan peternak.
7. Pengelolaan Limbah
Pembuatan silase dapat menggunakan limbah pertanian seperti jerami atau daun tebu, sehingga membantu dalam pengelolaan limbah pertanian dan mengurangi dampak lingkungan.
Dalam membuat silase untuk sapi, Anda bisa menggunakan mesin chopper rumput untuk memotong rumput menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga pakan sapi lebih mudah dikonsumsi dan cepat terfermentasi. Dengan menggunakan mesin chopper rumput ini, proses pembuatan silase untuk sapi menjadi lebih efisien dan efektif. Untuk informasi lebih lanjut mengenai mesin tersebut, Anda dapat mengeklik tautan berikut.
Detail Mesin Chopper Rumput
Dengan memberikan pakan silase untuk sapi yang berkualitas, Anda dapat menghasilkan sapi yang cepat gemuk dan memiliki berat badan maksimal. Bisnis ternak sapi ini memiliki potensi keuntungan yang besar bagi para pelaku usahanya.