Pada artikel kali ini kami akan mengulas tentang bagaimana cara membuat benih padi sendiri. Benih padi adalah gabah yang dihasilkan dengan cara khusus dengan tujuan untuk disemai atau ditabur menjadi pertanaman, benih yang bersertifikasi adalah benih yang proses produksinya melalui sistem sertifikasi yaitu sistem produksi benih yang mendapat pemeriksaan lapangan dan pengujian secara laboratorium oleh instansi yang berwenang memenuhi persyaratan standar yang ditentukan.
Saat ini di pasaran ada banyak jenis bibit padi yang dijual. Dalam beberapa saat, banyak petani yang kecewa dengan hasilnya. Ada bibit padi yang saat ditanam tapi produktivitas panennya jauh dari harapan, ada juga yang mudah terserang hama. Maka dari itu disarankan untuk petani agar membuat bibit padinya sendiri.
Petani bisa memperoleh bibit unggul dari hasil panen sebelumnya. Jadi jika produktivitas lahan sawah tinggi, disarankan untuk menyisihkan 25 kg (per1 hektar sesuai anjuran pemerintah) gabah untuk dijadikan bibit di musim tanam selanjutnya.
Selain produktivitas yang tinggi, hal lain yang perlu diperhatikan untuk menjadikan gabah menjadi bibit unggul adalah pastikan tanaman sebelumnya sehat dan tidak terserang hama penyakit.
Dengan cara membuat benih padi sendiri, petani bisa menghemat biaya produksi. Saat ini harga gabah kering panen di tingkat petani sekitar Rp 4.500/kg, sedangkan harga bibit padi sekitar Rp 12.000-15.000/kg.
Cara Membuat Benih Padi :
Ada tiga tahap yang dilakukan untuk membuat benih padi sendiri, yaitu tahap pascapanen, persiapan bibit dan penyemaian bibit menjadi benih.
1. Pascapanen Padi
Pemanenan padi yang akan dibuat benih unggul adalah ketika padi sudah menguning 85-92%. Hal ini dilakukan agar benih padi bisa maksimal. Dan tentunya jika terlalu tua juga dikhawatirkan terkena hama wereng. Pemanenan padi dilakukan khusus dengan sortir khusus untuk membuat benih padi yang unggul.
Lakukan penjemuran padi pada alas yang lembut dan tidak di atas permukaan yang keras seperti lantai. Tapi jemurlah bibit padi diatas tenda atau terpal untuk menghindari terkelupasnya kulit calon benih padi unggul.
Pada cuaca yang cerah, gabah dijemur selama 3-4 hari sampai kadar air gabah mencapai 11-12%. Ini penting agar dalam penyimpanan, bibit tidak membusuk. Setelah penjemuran selesai, diamkan padi selama beberapa hari supaya benih padi menjadi lebih dingin sebelum direndam.
2. Persiapan Bibit
Ketika sudah memasuki musim tanam, bibit bisa mulai dipersiapkan. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam mempersiapkan bibit adalah perendaman. Ini berfungsi untuk menyeleksi bibit mana yang akan digunakan.
Saat perendaman perlu memperhatikan beberapa hal agar hasil yang didapat sesuai dengan keinginan dan sesuai dengan lahan pertanian. Pastikan juga sesuai dengan metode tanam yang digunakan.
Jika menggunakan metode SRI maka petani cukup merendam 1-2 kg untuk 100 bata/ubin atau 5-6 kg untuk satu ha. pastinya sangat berbeda jika metode yang anda pilih adalah metode hazton atau yang lain.
Siapkan air yang sudah mengandung garam, atau abu dengan kondisi jika telur dimasukkan maka akan melayang di tengah air.
Setelah dilakukan perendaman maka akan terjadi perpisahan benih padi yang akan terbagi atas 3 kelompok yaitu bagian yang paling dasar atau tenggelam maka akan memiliki daya tumbuh 90-95 %,
Sedangkan bagian kedua yang melayang maka padi akan memiliki daya tumbuh 85-90 %, Sedangkan bagian yang melayang di bagian atas maka memiliki daya tumbuh 0-85 %.
Pilih bibit yang terendam dan melayang untuk ditanam. Direkomendasikan untuk tidak menggunakan bibit yang mengapung karena kemampuannya untuk tumbuh sangat kecil.
3. Penyemaian Bibit
Setelah didapat bibit yang akan ditanam, bibit bisa direndam air yang telah dicampur dengan sedikit hormon terlebih dahulu. Ada banyak produk hormon bibit yang bisa digunakan dan ditemukan di pasaran dengan kadar anjuran yang tertera di kemasan. Hormon yang digunakan untuk perkecambahan bibit adalah auksin dan giberelin.
Selanjutnya, rendam bibit selama 24 jam penuh hingga mulai muncul sedikit perakaran dari bibit. Jika belum keluar juga, teruskan perendaman sampai calon akar mulai muncul sebanyak 0,5 cm. Jangan lupa cek secara berkala sampai bibit siap disemai dalam tray.
Setelah itu, siapkan media penyemaian berupa tanah ladu atau tanah sawah yang sudah dikeringkan terlebih dahulu. Tanah kemudian diayak untuk memebersihkan kerikil, lalu tanah diratakan dalam tray semai setebal kurang lebih 2 cm.
Kemudian bibit yang telah direndam bisa ditabur ke dalam media tray semai. Siram bibit secara berkala untuk memastikan bibit menerima cukup air untuk tumbuh baik. Setelah tunas-tunas mulai muncul, pindahkan tray ke lokasi terbuka agar benih menyerap cukup sinar matahari.
Setelah muncul 4-5 daun atau berumur 10-25 hari, benih sudah siap dipindah tanam. Sebab pada umur ini akar benih sudah cukup kokoh dan kuat. Namun di beberapa metode tanam, seperti metode hazton umumnya dianjurkan menggunakan umur benih siap tanam yang lebih tua, sebab lebih tahan terhadap hama keong emas dan produktivitasnya tidak menurun.
Untuk daerah endemik keong emas, sangat dianjurkan untuk melakukan pindah tanam dengan umur benih yang cukup lama.
Sejarah Benih Padi di Indonesia
Sekitar tahun 1943, dikeluarkan SK benih bermutu yang bernama Bengawan. Panjang umur padi bengawan ini 155-160 hari, umurnya di atas 5 bulan. Untuk tingginya, tanaman ini berkisar 145-165 cm. Potensi hasil belum diketahui pasti.
Untuk tahun 1960-an, salah satu varietas yang dihasilkan adalah PB5. Dilepas pemerintah pada tahun 1967. Umur padi ini berkisar antara 135-145 hari. Sedangkan mengenai tingginya 100-130 cm. Untuk hasil produksinya sekitar 4,5-5,5 ton/ha kg.
Tahun 1978, salah satu benih bermutu yang keluar adalah Berantas. Umur varietas ini sekitar 125-130 hari dengan tinggi 105-110 cm. Varietas ini memiliki potensi hasil 4,0 – 4,5 ton / ha gabah kering.
Sekitar tahun 1980-an, tepatnya sekitar tahun 1986, muncul varietas unggul padi yang terkenal sampai sekarang yaitu IR64. Umur tanaman ini lebih cepat berbuah dari varietas-varietas sebelumnya, yaitu sekitar 121 hari. Tinggi tanamannya cuma 101 cm. Potensi rata-rata hasilnya sekitar 5-6 ton/ha gkg.
Pada awal tahun 2000 ini, varietas yang terkenal dikeluarkan adalah varietas ciherang. Varietas ini begitu dikenal petani, sampai suatu waktu ada sekitar 47 % petani kita menggunakan varietas ini. Umur varietas ini 116-125 hari dengan tinggi tanaman 107-115 hari. Potensi hasilnya juga semakin meningkat yaitu sekitar 5-8,5 ton/ha gkg.
Sekitar tahun 2008, muncul benih padi dengan nama Inpari. Benih unggul Inpari ini sampai tahun 2011 sudah ada 20 varietas, dari Inpari 1-20. Dengan keunggulan yang lebih baik dari varietas sebelumnya.
Dilihat dari keluarnya benih unggul padi dari masa ke masa, terlihat dari umur padi yang tadinya mencapai 155-160 hari bisa mencapai 100 hari. Demikian pula dengan tinggi tanaman, di tahun 1940an ada tanaman yang tingginya 145-165 dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang tinggi tanaman ini bisa mencapai rata-rata 100 cm. Bahkan untuk inpari 1 tingginya mencapai 93 cm.
Beberapa Hal Yang Harus Dilakukan Dalam Cara Membuat Benih Padi:
Pada pemilihan benih padi yang unggul harus mempunyai sertifikat resmi dari perusahaan atau instansi pemerintah, hal ini menunjukkan bahwa benih padi tersebut dapat dipertanggungjawabkan kelayakan tanamnya seperti daya tumbuhnya dan masa dormansinya . Dalam penggunaan benih yang telah bersertifikat, tidak semuanya dapat ditanam sebagai benih, melainkan tetap harus dipilih yang bagus.
- Pastikan benih tidak kadaluwarsa dan mempunyai daya tumbuh yang bagus.
- Benih padi utuh, bersih dan bebas dari hama (serangga,kutu-kutuan dan kumbang gabah)
- Lakukan treatment pada bibit padi unggul.
Setelah memastikan benih padi yang akan ditanam berasal dari benih padi unggul, langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah melakukan perlakuan (treatment) terhadap bibit padi unggul. Karena apabila tidak dilakukan, benih yang ditanam tidak dapat tumbuh atau apabila ada yang tumbuh pun kadang pertumbuhannya lambat dan tidak seragam.
Belum lagi apabila bibit terserang penyakit rebah kecambah, layu dan busuk. Hal ini mengakibatkan benih terinfeksi oleh jamur atau pun bakteri pathogen. Oleh sebab itu disarankan melakukan metode perendaman benih secara hayati sebelum benih ditanam .
Benih padi yang direndam secara hayati mempunyai tujuan untuk mematahkan masa dormansi benih dan memilih benih yang baik supaya benih dapat tumbuh cepat, seragam dan sehat serta tanaman bisa mendapatkan perlindungan sejak awal terhadap serangan penyakit terutama pada fase pembibitan.
Saat ini pengendalian hayati semakin digemari dan banyak mendapat perhatian dalam perlindungan tanaman dari serangan bakteri & jamur pathogen.
Demikianlah artikel tentang Cara membuat benih padi. Tentu masih terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan kami baik itu berupa pengetahuan maupun yang lainnya mohon dimaafkan.Sekian dari kami dan Terimakasih.