Pada artikel sebelumnya kita telah membahas bagaimana cara membuat benih padi sendiri dengan cepat dan sehat. Nah untuk kali ini saya akan membahas artikel tentang cara menanam padi yang baik agar memperoleh hasil yang memuaskan.
Padi adalah makanan pokok bagi masyarakat Asia terlebih lagi bagi masyarakat Indonesia. Padi adalah asal daripada beras yang menghasilkan nasi yang biasanya kita jadikan makanan pokok sehari-hari.
Indonesia memiliki cita cita tahun 2045 untuk bisa menjadi lumbung padi dunia. Di dukung dengan banyaknya Sumber Daya Alam yang sangat melimpah ruah di Indonesia.
Pastinya untuk mencapai tujuan yang maksimal maka diperlukan Sumber Daya Manusia yang maksimal pula. Maka di sinilah diperlukan peran dari orangtua dan anak muda supaya bekerja sama dengan keterampilannya masing masing sesuai bidangnya.
Melihat banyaknya permintaan pada bidang pangan yang terus meningkat maka harus diimbangi dengan memperbanyak hasil panen, dalam hal ini yang kita bahas adalah padi.
Akibat tingginya tingkat konsumsi masyarakat Indonesia dengan padi maka diharapkan semakin banyak petani yang mengembangkan budidaya tanaman padi ini.Anda harus mengetahui cara menanam padi yang baik dan benar untuk mendapatkan menghasilkan panen yang menggembirakan.
Cara menanam padi disesuaikan dengan kondisi lahan yang akan ditanami. Pada sawah irigasi piihan cara penanaman padi lebih banyak dengan potensi hasil yang tentu lebih besar dibandingkan dengan tanah tegalan.
Cara tanam padi akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan akan produk pertanian baik dari segi jumlah dan kualitas serta isu-isu terkait kelestarian lingkungan. Berikut dijelaskan beberapa metode cara menanam padi yang baik agar mendapatkan hasil yang memuaskan :
1. Cara Menanam Padi Pada Sawah Irigasi
a. Tanam Pindah
Metode cara menanam padi yang pertama adalah tanam pindah. Jumlah bibit yang ditanam adalah 1 – 3 bibit per rumpun dengan menggunakan bibit muda berumur antara 10 – 15 hari.
Penggunaan bibit muda dapat menekan stres bibit pada saat dipindahkan dan dapat menghasilkan jumlah anakan yang lebih banyak sehingga dapat menghemat penggunaan benih.
Pengaturan tanaman dilahan pertanaman dapat dilakukan dengan berjajar atau segi empat yang selanjutnya dikenal dengan istilah legowo dan tegel.
SRI (System Rice Intensification)
Metode SRI merupakan pendekatan dalam praktek budidaya padi yang menekankan pada manajemen pengelolaan tanah, tanaman dan air melalui pemberdayaan kelompok dan kearifan lokal yang berbasis pada kegiatan ramah lingkungan.
Jika dikaji mendalam goal atau tujuan dari SRI hampir sama dengan jajar legowo. Yaitu untuk mencoba meningkatkan hasil, perbedaannya adalah produk yang ingin dihasilkan.
SRI menekankan produk yang sehat (organik), sedangkan legowo adalah semakin banyaknya hasil panen (semi organik) dengan masih menggunakannya input kimia yang dikurangi.
Tetapi dalam praktek dilapangan ditemukan jajar penggabungan sistem tanam jajar legowo dengan SRI, menginginkan produk yang sehat dengan menanam cara legowo.
Latar belakang dari sistem tanam SRI ini adalah kondisi tanah pertanian yang semakin redah tingkat kesuburannya, sehingga berdampak terhadap penurunan hasil produksi.
Yang kedua adalah peningkatan sarata produksi seperti benih, pupuk kimia dan pestisida pada awalnya dapat meningkatkan produksi, namun selanjunya tingkat produksi malah semakin menurun.
Tujuan dari penanaman dengan cara SRI antara lain adalah :
- Memperbaiki kualitas dan kesuburan tanah melalui pemberian asupan bahan organik
- Mengefisienkan penggunaan saprodi dan pemanfaatan air
- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam pertanian organik, dan produk organik
- Mengembangkan usaha tani yang ramah lingkungan
Dalam budidaya padi SRI terdapat prinsip dasar yang membedakan antara SRI dengan budidaya cara lain , yaitu :
- Pada saat pengolahan lahan dilakukan pemberian bahan organik (pupuk kandang, bokasi, kompos) yang proses dekomposisinya dipercepat menggunakan mikro organisme lokal
- Pembuatan parit keliling dan melintang dengan kedalaman dan lebar 40 cm, kegunaannya adalah untuk mengatur air. Pengairan menggunakan sistem basah kering
- Pembuatan persemaian dengan cara kering/ tidak digenangi dan dilakukan penyiraman setiap hari dengan media tanah dan bahan organik perbandingan 1:1
- Kebutuhan benih lebih sedikit karena benih yang ditanam 1 lubang 1 tanaman, dengan rata-rata kebutuhan benih per hektar lahan 10-15Kg
- Penanaman padi secara dangkal dengan akar membentuk L (tidak tertekuk) saat bibit berumur 5-7 hari, dengan jarak tanam lebar 25x25cm, 30x30cm, 40x40cm
- Pengelolaan air pada metode sri yaitu pada vase vegetatif diberikan macak-macak, kecuali pada saat penyiangan dengan digenangi setinggi 2-3 cm
- Pemeliharaan meliputu penyiangan sebanyak 4 kali , penyemprotan MOL atau pupuk organik cair, penyulaman dan pengendalian OPT dengan konsep PHT yang ramah lingkungan
- Pemupukan dengan menggunakan pupuk organik
- Pada saat pengolahan lahan dilakukan pemberian bahan organik (pupuk kandang, bokasi, kompos) yang proses dekomposisinya dipercepat menggunakan mikro organisme lokal
Legowo
Secara umum untuk padi sawah bisa dilakukan dengan berbagai tipe yaitu: legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) atau tipe lainnya.Namun dari hasil penelitian, tipe terbaik untuk menghasilkan produksi gabah tertinggi dicapai oleh legowo 4:1. Dan untuk menghasilkan bulir gabah berkualitas benih dicapai oleh legowo 2:1.
Jajar legowo 4:1 adalah cara tanam padi yang memiliki 4 baris kemudian diantarai oleh 1 baris kosong, dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam 2 kali lebih besar jarak tanam pada barisan tengah.
Dengan demikian, jarak tanam padi pada tipe legowo 4:1 adalah 20 cm (antar baris dan baris tengah) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).
Jajar legowo 2:1 adalah cara tanam padi yang memiliki 2 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam 1/2 kali jarak tanam antar barisan.
Dengan demikian, jarak tanam padi pada tipe legowo 10 cm (barisan pinggir) x 2 : 1 adalah 20 cm (antar barisan) x 40 cm (barisan kosong).
Memodifikasi jarak tanam padi pada cara tanam legowo bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Secara umum, jarak tanam padi legowo yang digunakan adalah 20 cm dan bisa diubah menjadi 22,5 cm atau 25 cm sesuai pertimbangan varietas padi yang akan ditanam atau tingkat kesuburan tanahnya.
Tujuan Legowo
Tujuan cara tanam legowo adalah :
- Memanfaatkan sinar matahari langsung bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan.
- Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus.
- Menekan serangan penyakit.
- Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit.
- Menambah populasi tanaman.
Hazton
Cara tanam hazton adalah cara tanam yang menggunakan bibit dalam jumlah yang lebih banyak dan umur bibit yang tua. Tujuan dari hazton adalah meningkatkan produksi dengan melakukan rekayasa rumpun padi dan jumlah tanaman dalam rumpun agar bermalai semua.
Tegel
Disebut “tegel” karena penempatan tanaman terlihat seperti susun tegel rumah dimana jarak sisinya sama misalnya 20 X 20 cm atau 25 X 25 cm.
Untuk varietas padi yang memiliki jumlah anakan relatif sedikit atau pada lahan yang kurang subur bisa menggunakan jarak tanam yang lebih rapat (20 x 20 cm).
Sebaliknya untuk varietas yang memiliki jumlah anakan relatif lebih banyak atau pada lahan yang subur dapat digunakan jarak tanam yang lebih longgar. Pada jarak tanam tegel ini total populasi per satuan luas lebih rendah dibandingkan dengan legowo.
Acak
Disebut “acak” karena penanaman dilakukan tanpa menggunakan ukuran sehingga jika dilihat tanaman tidak tertata rapi, jarak tanam nya tidak menggunakan ukuran.
Cara tanam acak merupakan cara tanam yang memberikan produksi paling rendah, sehingga perlu untuk mendapatkan pendampingan dan penyuluhan agar merubah system tanam/cara tanamnya menjadi tegel.
Kemudian berkembang lagi menjadi legowo.Pada lahan yang menggunakan cara tanam acak, pemeliharaan tanaman padi lebih sulit dilakukan terutama sewaktu membersihkan gulma.
Karena tidak bisa menggunakan osrok/landak, pemupukan dan penyemprotan juga sangat sulit karena tidak tertata dengan rapinya tanaman. Membuat banyak terinjak-injaknya tanaman karena menghalangi jalan.
b. Tanam Benih Langsung (Tabela)
Penanaman padi secara langsung (Tabela) membutuhkan benih sekitar satu setengah kali lebih banyak dibandingkan dengan cara tanam pindah, kebutuhan benih mencapai 30-40 kg/ha. Oleh karenanya, benih yang akan ditanam harus bermutu baik.
Sebelum benih disebar terlebih dahulu direndam air selama + 12 jam dan dianginkan selama + 12 jam. Kemudian benih dapat disebar di petak sawah menggunakan Atabela (Alat tanam benih lansung) dan jarak tanam 20 x 30 x 20 cm.
Keuntungan dan Kelemahan Sistem Tabela
- Masa produksi lebih pendek,7-10 hari lebih cepat dari tanam pindah (Tapin).
- Menghemat tenaga kerja
- Menghemat penggunaan air
- Meningkatkan hasil persatuan luas
- Jumlah anakan tidak produktif menurun
Kerugian
- Resiko kerebahan tanaman tinggi
- Tingkat kerusakan tanaman oleh hama tikus cukup tinggi
- Kebutuhan benih relatif banyak
- Pengolahan tanah harus sempurna.
2. Cara Menanam Padi Gogo
Waktu tanam yang baik ialah bila curah hujan sudah mencapai 200 mm/bulan atau sekitar 60 mm/dekade dengan 2 – 3 hari hujan. Penentuan waktu tanam dapat juga didasarkan pada kedalaman basah tanah.
Maksudnya, bila tanah telah basah pada kedalaman 10 -20 cm dari permukaan tanah, maka sudah dapat dilakukan tanam padi gogo. Tanam padi gogo dapat dilakukan dalam larikan, terutama untuk daerah yang datar.
kedalaman larikan hendaknya 3 – 5 cm. bila hujannya tetap dan hari hujan merata, maka benih yang ditanamkan akan cepat tumbuh.
Pada daerah berlereng, cara tanam padi gogo yang aman adalah dengan sistem tugal, karena benih dapat berada di kedalaman 4 – 5 cm dengan kelembaban tanah yang cukup setelah itu lubang tugalan di timbun. Tanam tugal dapat mengantisipasi hilangnya benih akibat run off saat ada hujan.
Itulah artikel tentang cara menanam padi yang baik agar memperoleh hasil yang memuaskan. Mungkin dilain waktu saya akan membahas tentang cara panen padi secara tradisional dan secara modern menggunakan mesin panen padi. Bisa juga dengan mesin perontok padi Terakhir, semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan.