Pengganti Jagung untuk pakan ayam dan ternak lainnya saat ini sangat diperlukan. Jagung berperan sebagai komoditas utama dalam bahan pakan ternak, namun dengan lonjakan penggunaan jagung mengakibatkan tingkat impor jagung pun meningkat, ini karena produksi jagung dan kebutuhannya tidak seimbang.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi pembludakkan kebutuhan jagung ini dengan menggunakan bahan pakan alternatif. Sebelum itu mari mengenal ternak dan unggas.
Pengertian Ternak
Ternak merupakan hewan yang sengaja dipelihara untuk dijadikan sebagai sumber pangan, sumber bahan membantu kegiatan manusia atau baku industri.
Hewan ternak di budidayakan dalam suatu peternakan. Peternakan sendiri merupakan suatu tempat untuk mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak dengan tujuan untuk mendapatkan hasil dari hewan ternak.
Jenis hewan ternak yang umum dijumpai adalah unggas dan mamalia. Seperti ayam, bebek, itik, angsa, kalkun. Serta mamalia seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, dan babi.
Untuk jenis hewan yang diternakkan bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti iklim, daerah asal, permintaan konsumen, budaya dan topografi.
Ternak Unggas
Ternak unggas adalah hewan ternak kelompok burung yang dipelihara untuk dimanfaatkan telur, daging dan bulunya. Unggas memiliki ciri fisik berupa kaki dua, memiliki paruh, bersayap dan tubuhnya diselimuti bulu.
Unggas memiliki dua macam, yaitu unggas air dan non air. Berikut pengertian dan penjelasannya:
Unggas Air
Unggas air merupakan jenis unggas yang sangat suka hidup di air. Jenis ini ditandai dengan selaput yang ada pada kedua kakinya. Selaput ini berfungsi untuk membantu pergerakan ketika berada di air.
Ciri kedua juga dari bulu yang sukar basah, sekalipun basah akan mudah mengering. Ini disebabkan karena kandungan minyak pada bulunya.
Contoh unggas air adalah bebek, angsa dan mentok.
Unggas Non Air
Jenis ini pada dasarnya adalah unggas darat. Dimana unggas ini biasa hidup di luar air, dengan ciri fisik kaki yang tidak memiliki selaput dan bulu yang mudah basah bila terkena air.
Contohnya adalah ayam, merpati dan dara.
Ayam
Ayam merupakan jenis hewan aves atau unggas berkaki dua dan bernafas menggunakan paru-paru. Biasanya dijadikan hewan peliharaan atau dikembangbiakkan untuk dimanfaatkan daging, telur hingga bulunya.
Asal usul ayam yang biasa kita temui adalah ayam liar hutan. Habitat ayam saat ini biasanya dipekarangan rumah atau peternakan ayam.
Pakan ayam biasanya berupa biji-bijian seperti beras/padi, jagung. Terkadang juga diberikan pakan non bijian seperti bekatul, pelet, dan limbah makanan.
Dalam dunia peternakan ayam dibedakan beberapa golongan sesuai dengan pemanfaatannya. Seperti ayam pedaging, ayam petelur, hingga ayam hias.
Ayam Petelur
Ayam petelur merupakan ayam betina yang dipelihara khusus untuk menghasilkan telur. Ciri dari ayam petelur adalah memiliki tubuh yang relatif kecil, lincah bergerak, mudah terkejut dan stres, dan efektif dalam pengolahan zat makanan menjadi butir telur.
Ayam petelur merupakan jenis ayam dengan daya produktivitas unggul, baik untuk produktivitas telur maupun bobot tubuh, sehingga bila diusahakan dapat mendatangkan keuntungan yang besar untuk masyarakat.
Hasil utama dari ayam petelur adalah telur. Telur merupakan bahan pangan hasil hewan jenis unggas dengan kandungan nutrisi dan gizi yang lengkap. Walau kaya gizi namun ayam merupakan bahan pangan yang mudah rusak dan tidak dapat bertahan lama.
Agar kualitas telur pada ayam dapat terjaga perlu diperhatikan faktor seperti pemilihan bangsa ayam, umur, musim, lingkungan, dan pakan yang diberikan ketika pemeliharaan.
Ayam Pedaging
Ayam pedaging merupakan ayam yang diternakkan untuk dimanfaatkan dagingnya. Jenis ini dihasilkan melalui proses perkawinan silang, rekayasa genetik dan seleksi.
Masa pemeliharaan ayam pedaging berkisar 6 hingga 7 minggu sampai mencapai bobot 1,5 hingga 2 kg. Dengan ciri pertumbuhan yang cepat, siap panen di usia muda, menghasilkan daging yang relatif lunak, dan konversi pakan yang irit.
Dibanding dengan ayam petelur, jenis pedaging ini lebih sensitif dan faktor yang perlu diperhatikan juga lebih banyak.
Pedaging atau sering disebut ayam broiler memerlukan pemeliharaan yang cermat dan intensif, sangat peka terhadap perubahan suhu sehingga diperlukan pemantauan secara teratur, dan mudah terserang penyakit.
Salah satu upaya yang kerap dilakukan adalah dengan pemberian vaksin. Ini dilakukan untuk pencegahan tertularnya penyakit yang tidak bisa diobati seperti penyakit ND. Vaksin pada ayam biasanya melalui dua cara yaitu penyuntikan dan melalui air minum.
Vaksin suntik dilakukan ketika sore hari, bertujuan agar ayam lebih mudah ditangkap dan vaksin tidak terpapar sinar matahari yang bisa membunuh vaksin.
Sedangkan vaksin melalui air minum memerlukan persiapan berupa ayam di puasa kan dengan rentang waktu 2hingga 3 jam sebelum vaksin, sehingga minum yang diberikan cepat habis.
Jagung Sebagai Pakan Ternak
Jagung merupakan tumbuhan serilia yang dimana sudah umum dijadikan sebagai bahan pakan untuk ternak. Tanaman jagung adalah salah satu contoh tanaman yang semua bagiannya dapat dimanfaatkan.
Untuk pakan ternak, umumnya jagung dimanfaatkan pada bagian biji, dan daunnya. Namun saat ini limbah jagung seperti tongkol dan pohon jagung juga bisa dijadikan pakan ternak dengan beberapa inovasi pengolahan agar bisa menjadi pakan yang bernutrisi bagi hewan ternak.
Alasan jagung menjadi pilihan utama bahan pakan adalah karena kandungan yang ada pada jagung, banyak nutrisi dan manfaat yang dibutuhkan oleh ternak. Salah satunya kandungan pati yang tinggi, serat kasar yang rendah menjadikan jagung cocok sebagai pakan ternak.
Jagung Sebagai Pakan Untuk Unggas
Jagung sebagai pakan ternak berperan untuk sumber energi. Ini karena kandungan pati pada jagung yang cukup tinggi. Jagung menyumbang 50% energi yang diperlukan oleh unggas.
Selain itu jagung juga memiliki kandungan protein sebesar 8,5% dan 3,5% kandungan lemak. Namun kandungan kalsium dan fosfor pada jagung cukup rendah, sehingga perlu dicampur dengan bahan pakan lain.
Pada pemberian jagung sebagai pakan ternak, dilakukan dengan penggilingan terlebih dahulu. Ini karena jagung yang tidak tergiling akan lolos utuh tanpa tercerna oleh unggas.
Kandungan jagung yang sangat menguntungkan peternak adalah kandungan xantofil. Xantofil ini berada pada pati jagung. Memiliki manfaat untuk meningkatkan warna kuning pada telur, kaki, dan kuku pada unggas.
Kendala dan Kekurangan Jagung Untuk Pakan Ternak
Kendala yang paling sering ditemui pada pakan jagung adalah masalah penyimpanan. Dalam penyimpanannya biji jagung rawan terkena jamur. Entah dari faktor suhu ruang atau keadaan jagung yang kurang baik sewaktu panen.
Upaya yang bisa dilakukan sebelum penyimpanan jagung adalah dengan memastikan kondisi jagung bebass dari hama, kering, bersih dan bebas dari kerusakan.
Suhu dalam ruangan penyimpanan pun harus rutin di cek dan dipastikan untuk sirkulasi udara lancar. Kelembapan udara juga sangat berpengaruh dalam penyimpanan jagung, sehingga perlu dipastikan tetap kering.
Kendala yang kedua adalah penanganan jagung sebelum diberikan pada ternak. Biji jagung memiliki ukuran relatif besar untuk unggas. Untuk itu diperlukan pengolahan berupa penggilingan agar biji jagung bisa tercerna dengan baik.
Pemberian jagung juga harus dibarengi konsentrat agar nutrisi harian untuk ternak dapat terpenuhi dengan baik. Walau jagung memiliki kandungan protein yang tinggi, namun jagung tentu memiliki kekurangan. Jagung rendah akan kalsium, karoten, vitamin dan mineral.
Pengganti Jagung Untuk Pakan Ayam dari Biji-Bijian
Sorgum
Sorgum adalah salah satu jenis biji-bijian sereal dengan bentuk tanaman yang tinggi mirip seperti jagung. Seperti layaknya biji-bijian, sorgum memiliki kandungan protein yang tinggi.
Meskipun memiliki kandungan nutrisi, namun dalam pemberiannya, sorgum tidak dianjurkan untuk diberikan secara terus menerus kepada hewan ternak.
Karena akan berefek pada bertumbuhan dan perkembangan pada ayam. Hingga efek yang paling parah adalah kecacatan dan kelainan pada kaki ayam.
Dalam pemberiannya bisa dilakukan sebagai selingan dengan dicampur bahan lain seperti bungkilan agar nutrisinya seimbang dan meminimalisir efek dari sorgum ini.
Bekatul (Pakan Pengganti Jagung untuk Ayam Paling diminati)
Bekatul merupakan bagian paling luar dari bagian dalam yang tertutup oleh sekam. Biasanya bekatul dijadikan bahan pakan konsentrat atau bahan pakan tambahan/campuran dengan bahan pakan lain.
Ini bertujuan untuk mencapai keselarasan gizi pada pakan sehingga pakan memiliki kandungan nutrisi lengkap dan memenuhi kebutuhan harian ternak.
Kedelai
Kedelai merupakan jenis polong-polongan yang biasa dijadikan sebagai bahan dasar berbagai makanan kaya protein. Selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan, kedelai juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pakan untuk hewan ternak terlebih unggas.
Biji kedelai menggandung setidaknya 44% hingga 50% kandungan asam amino. Selain itu juga mengandung serat kasar sebesar 6%, 42,7% protein, dan energi 2240 kkal.
Pemberian biji kedelai pada hewan ternak harus melalu proses penggilingan terlebih dahulu karena biji kedelai yang utuh akan tidak tercerna dengan baik pada pencernaan ayam dan unggas.
Pengganti Jagung Untuk Pakan Ayam dari Bahan Sisa
Tepung Tulang
Tepung tulang merupakan tepung yang berasal dari tulang limbah peternakan, seperti tulang ikan, tulang ayam. Tulang ayam memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi pada magnesium, fosfor, kalsium, natrium, kalium, dan mangan.
jenis tepung tulang ini baik diberikan pada hewan ternak karena kandungan kalsium yang tinggi dapat mencegah pengeroposan tulang pada ayam, meningkatkan kualitas cangkang, dan menguatkan kuku.
Polard
Polard merupkan bahan pakan yang berasal dari limbah penggilingan gandum terigu. Walaupun limbah, namun tetap bisa dimanfaatkan menjadi bahan pakan ternak. Ini karena polard mengandung protein, mineral, lemak dan vitamin.
Pemberian pakan polard perlu dibatasi, mengingat polar memiliki sifat pencahar. Karena adanya pencahar tersebut, maka polard lebih baik diberikan pada unggas seperti dara.
Dalam pemberian polard sebagai pakan, biasanya akan dicampur dengan bahan pakan lain yang kaya protein seperti bungkilan. Kualitas polard lebih unggul dari jagung untuk kandungan proteinnya, tetapi lebih rendah dari kualitas protein pada kedelai dan daging.
Polard kaya akan kandunan feerum dan fosfor. Namun rendah akan kandungan kalsium.
Nasi Aking (Pakan Pengganti Jagung untuk Ayam yang Paling Sering Digunakan)
Nasi merupakan beras yang telah melalui proses pemasakkan. Kerap kali kita membuang sisa nasi dengan cuma-cuma. Padahal nasi putih dapat dijadikan bahan pakan untuk hewan ternak.
Mungkin istilah nasi aking sudah tidak asing lagi. Nasi aking adalah nasi sisa yang sengaja dikeringkan. Biasanya dijadikan pakan ternak, terlebih untuk pakan ternak unggas.
Dalam pemberiannya, nasi aking dicampur dengan bahan pakan lain seperti dedak atau bekatul. Ini bertujuan agar pakan memiliki nutrisi seimbang.
Pakan nasi merupakan salah satu jenis pakan yang mengandung protein tinggi. Karbohidrat yang terkandung juga tinggi sehingga sangat baik untuk ternak jenis ayam dan mentok
Roti Afkir
Roti afkir merupakan roti yang sudah tidak layak dikonsumsi oleh manusia. Karena telah melewati batas kadaluwarsa atau kelayakan pangan. Roti afkir sudah tidak memiliki nilai nutrisi yang sama dengan roti baru, karena telah mengalami perubahan tekstur, bau hingga ditumbuhi jamur.
Kelebihan dari roti afkir adalah harga yang murah, sehingga dapat menekan biaya bahan pakan. Dilihat dari nutrisinya juga masih layak sebagai pakan alternatif.
Namun roti afkir memiliki kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Karena pada dasarnya roti afkir adalah roti basi, maka potensi tumbuhnya jamur sangat tinggi.
Jamur merupakan mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan pada komoditas pakan lainnya jika disimpan pada ruangan atau wadah yang sama.
Tumbuhnya jamur tersebut memicu munculnya senyawa aflatoksin. Senyawa ini bersifat karsinogenik, akibatnya akan sangat berbahaya bagi kesehatan, bahkan dapat menyebabkan kematian pada hewan.
Adanya bahaya dalam penggunaan roti afkir, sekiranya perlu pertimbangan dan kebijakan pemberian sebagai pakan alternatif, agar tidak membahayakan kesehatan dan kerugian pada hewan ternak.
Pengganti Jagung Untuk Pakan Ayam dari Olahan Singkong
Onggok (Ampas Singkong)
Onggok merupakan sisa dari penggilingan tepung tapioka, berasal dari singkong yang telah menjadi ampas setelah diambil sari patinya.
Walau bisa dikategorikan sebagai limbah, namun onggok dapat dimanfaatkan menjadi bahan pakan ternak, meskipun memerlukan proses fermentasi untuk meningkatkan kadar protein. Karena kadar protein pada onggok hanya sekitar 5% saja.
Dalam pakan ternak, peran onggok adalah sebagai sumber energi. Karena kandungan karbohidrat yang tinggi namun mudah dicerna oleh hewan ternak. Ketersediaan onggok juga cukup melimpah dengan harga terjangkau.
Pengganti Jagung Untuk Pakan Ayam dari Bahan Campuran dan Hewani
Pelet
Pelet adalah bahan pakan yang telah mengalami proses penggilingan dan pemadatan dari bahan asal pakan hijau dan konsentrat.
Keuntungan penggunaan pakan adalah mempermudah penanganan dan menjamin keseimbangan nutrisi yang ada pada komposisi pakan, sehingga dapat mengoptimalkan produktivitas ternak.
Namun pelet memiliki kelemahan yaitu mudah rusak fisik atau hancur lebur sehingga diperlukan peran perekat dalam proses pembuatan pakan agar bentuk pelet tetap utuh.
Bahan perekat yang biasa digunakan untuk bahan perekat adalah molasses (pakan tebu), pakan singkong yang telah dikeringkan dan perekat bentonite yang berasal dari lempung mineral.
Pelet biasanya berasal dari bahan dasar seperti sayuran, dedak, tepung ikan, vitamin, jagung, kedelai, bekatul dan air bersih.
Keong
Keong merupakan jenis siput yang memiliki cangkang cenderung bulat dan memiliki ukuran sedang hingga besar. Biasa hidup pada daerah yang lembap hingga berair.
Untuk pakan ternak, jenis keong yang biasa digunakan adalah jenis keong sawah. Alasannya karena keong sawah mudah ditemukan dan minim biaya.
Pemberian keong sebagai pakan ternak terbilang mudah, karena daging keong dapat diberikan dalam bentuk segar atau melalui pengolahan seperti dibuat tepung dan silase.
Pengolahan dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran, lendir, dan bau tidak sedap. Sehingga keong dapat bertahan lebih lama.
Keong mengandung protein sekitar 10,88% hingga 14,54% yang bermanfaat untuk membantu mempercepat pertumbuhan hewan ternak.
Selain kaya akan protein, keong juga memiliki kandungan kalsium, terlebih pada cangkangnya. Kandungan kalsium ini sangat baik untuk memperkuat cangkang unggas dan untuk kesehatan kuku serta paruh.
Baca Juga artikel lain di rumahmesin
Kesimpulan
Meskipun saat ini jagung masih menjadi komoditas utama bahan pakan untuk ternak, khususnya pakan ayam. Tapi ternyata kita memiliki komoditas pakan lain yang kandungan nutrisinya tak kalah dari jagung bahkan lebih.
Dengan berkala pemanfaatan bahan pakan lain ini akan menjadi salah satu solusi ketika tingginya harga jagung akibat kelangkaan dan kendala produksi.
Sekian artikel mengenai bahan pakan pengganti jagung untuk pakan ayam dan unggas lainnya, semoga artikel ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca, terima kasih.