Mesin pemisah biji merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan biji cabai dari kulit dan daging buah dalam kondisi buah cabai masih segar atau masih basah. Biji cabai ini selanjutnya akan diproses menjadi benih cabai.
Cabai memiliki peranan yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor. Cabai biasanya dijadikan sebagai bumbu masak, bahan industri pangan, maupun obat-obatan. Tak heran, cabai memiliki nilai jual jual yang tinggi dan menjadi prioritas untuk dibudidayakan.
Benih cabai bermutu biasanya diimpor atau didatangkan dari luar negeri. Masih jarang benih cabai bermutu yang diproduksi dari dalam negeri.
Proses pengolahan benih cabai dimulai dari memisahkan biji sampai pada pengeringan biji cabai. Proses pemisahan biji dari daging dan kulit cabai biasanya masih dilakukan secara manual. Yaitu dengan membelah satu per satu buah cabai dengan menggunakan pisau.
Cara ini tentunya membutuhkan waktu yang lama dan tenaga kerja yang banyak. Satu orang hanya mampu memisahkan biji sebanyak 20 kg cabai saja dengan hasil biji cabai kering 15 sampai 20 gram per 1 kg cabai segar. Untuk menghasilkan 1 kg benih cabai kering dibutuhkan sebanyak 50-67 kg cabai segar dan 3-4 orang tenaga kerja.
Untuk memudahkan dalam pemisahan biji, grosir mesin berinovasi untuk membuat mesin pemisah biji cabai. Alat ini sangat berguna bagi para petani terutama dalam proses pemisahan biji cabai dalam skala yang besar.
Spesifikasi Mesin Pemisah Biji | Terbaru 2023
Dimensi | : 1000 mm x 600 mm x 1000 mm |
Rangka | : Besi Siku 40/40 |
Pisau Pencacah | : Stainless Stell |
Penggerak | : Motor Bensin 5,5 Hp Cina |
Kapasitas | : 300 Kg/Jam |
Baca Juga : Mesin Pembersih Biji Bijian
Kelebihan Penggunaan Mesin Pemisah Biji
- Tahap pemisahan biji ini dilakukan saat cabai masih dalam kondisi segar atau basah. Sehingga, proses pengeringan biji akan lebih cepat.
- Memiliki kapasitas mesin yang besar, sehingga tidak membutuhkan banyak tenaga kerja. Selain itu, proses pemisahan biji dapat dilakukan secara cepat.
- Daging dan kulit cabai hasil dari pemisahan biji masih bisa dimanfaatkan dan diolah kembali menjadi produk olahan cabai, seperti saus maupun bubuk cabai.
Cara Kerja Mesin Pemisah Biji
Mesin pemisah biji ini dirancang dan dibuat dengan menggunakan penggerak motor listrik. Prinsip kerja mesin pemisah biji cabai ini yang pertama kali yaitu motor listrik dihidupkan.
Setelah motor listrik menyala, putaran dan daya dari motor listrik ditransmisikan oleh pulley penggerak yang terdapat pada motor listrik ke pulley yang digerakkan.
Pulley yang digerakkan itu kemudian menyebabkan putaran dari motor listrik diteruskan ke piringan pisau pemotong yang akan memotong cabai.
Dimana pisau pemotong terhubung dengan sebuah poros yang disana terdapat dua buah bantalan pada masing-masing ujung porosnya. Pada poros ini terdapat pisau pemotong yang berfungsi untuk memotong cabai.
Cabai yang telah dibersihkan sebelumnya, kemudian diletakkan pada hopper yang lalu akan dipotong menggunakan pisau pemotong yang berputar vertikal.
Cabai yang telah dipotong dengan bantuan gaya grafitasi bumi akan masuk melalui sebuah lubang keluaran sebagai tempat keluarnya hasil pemotongan dan selanjutnya pemotongan cabai akan mengalir sesuai yang diinginkan.
Biji cabai akan jatuh kelubang yang bawah dan kulit cabai akan mengalir kesamping akan menuju (jatuh) ke bagian bak penampung.
Bagian-Bagian Mesin Pemisah Biji
Mesin pemisah biji memiliki beberapa komponen utama diantaranya motor penggerak, silinder pemisah benih, hopper pengumpan, rangka utama, sistem transmisi, dan ayakan. Mesin ini menggunakan penggerak utama motor listrik 1 Hp, 1 Phase, 1400 rpm.
1). Lubang Pengumpan (Hopper)
Hopper atau lubang pengumpan berfungsi untuk memasukkan cabai segar yang akan dipisahkan bijinya. Lubang pengumpan terbuat dari pelat stainless steel setebal 1,2 mm. Lubang pengumpan ini terletak di atas silinder pemisah, dan dihubungkan oleh saluran induksi yang mengarah ke silinder pemisah.
2). Silinder Pemisah Benih
Silinder pemisah benih ini berbentuk seperti tabung pisau yang berputar dengan panjang 400 mm dan diameter 350 mm. Memiliki fungsi untuk memotong dan memisahkan biji cabai dari daging dan kulitnya.
Di ujung atas silinder itu terhubung ke tabung pengumpan (hopper), sementara di ujung lainnya terdapat lubang yang menampung daging dan kulit buah.
Bagian bawah silinder terdapat lubang pembuangan benih yang dihasilkan dari pemisahan yang selanjutnya akan disalurkan ke dalam ayakan bergetar. Di bagian dalam silinder itu terdapat sebuah saringan, dengan lubang saringan berdiameter 5 mm.
Selain itu ada juga poros penggerak berdiameter 25 mm, dan di sepanjang poros dipasangi batang pisau pemotong yang terbuat dari pelat stainless kink 3 mm, dengan panjang 100 mm dan lebar 30 mm. Jarak antara bilah adalah 25 mm. Sementara di bagian dinding silinder dipasangi pisau statis.
3). Ayakan Bergetar
Ayakan ini memiliki panjang 120 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 10 cm. Pada ujung ayakan terdapat poros penggerak dan poros eksentrik, sehingga saat mesin pemisah biji dijalankan, bagian ayakan akan bergetar dan bergerak bolak-balik.
Ayakan ini memiliki 3 lapisan, di lapisan pertama dan kedua bagian atas dilengkapi dengan pelat stainless berlubang dengan diameter lubang 1,5 mm, sedangkan lapisan ketiga terbuat dari pelat tertutup.
Pada akhir ayakan pada lapisan kedua dilengkapi dengan lubang keluar benih cabai, dan pada lapisan terakhir yaitu pada lapisan ketiga ini dilengkapi dengan lubang pengeluaran air.
4). Lubang Pembuangan Daging Buah
Saluran pembuangan daging dan kulit buah ini terbuat dari bahan stainless steel dengan sistem buka tutup. Lubang ini akan terbuka ketika didorong oleh daging buah yang dihasilkan dari pemisahan benih di ruang silinder pemisahan benih. Kulit dan daging buah akan keluar melalui lubang produksi ini dan ditampung dengan sebuah wadah.
5). Saluran Air
Saluran air ini berupa selang pembuangan yang selanjutnya diarahkan ke silinder pemisah benih. Fungsi saluran air adalah untuk membantu mesin pemisah biji saat pemisahan biji dari kulit dan daging buah cabai. Selain itu, dapat memfasilitasi aliran biji keluar melalui pemisah saringan.
6). Kerangka Kerja Utama
Kerangka utama mesin pemisahan biji terbuat dari stainless box berukuran 30 x 30 mm. Bagian kerangka ini digunakan untuk mendukung komponen utama mesin pemisah biji cabai.
Di bagian bawah rangka dilengkapi dengan dudukan rangka yang terbuat dari besi chanal U ukuran 50 x 80 mm. Di bagian bawah stand rangka dipasangi roda bergerak untuk memudahkan mobilitas mesin.
7). Motor Penggerak
Pennggerak utama mesin pemisah biji adalah motor listrik 1 HP, 1 Fase, 1400 rpm. Motor listrik ini digunakan untuk menjalankan dan memutar pisau silinder dan juga untuk menggerakkan ayakan bergetar.
Rotasi pada motor penggerak selanjutnya akan diteruskan ke poros silinder pemotongan. Poros sithe bergetar melalui sistem transmisi puli dan sabuk karet.
Proses Pemisahan Biji
1. Proses Manual
Proses membuat benih cabai mulai dari cabai utuh sampai mengasihkan benih yang siap untuk pembenihan melalui beberapa proses sebagai berikut:
- Memetik cabai langsung dari pohon induknya, pastikan bahwa buah cabai yang dipetik sudah tua.
- Setelah calon bibit didapat kemudian dikeringkan dengan cara dijemur.
- Cabai yang sudah dijemur kemudian dikupas kulitnya.
- Biji yang telah didapat, kemudian kita dapat menyortir mana kualitas biji cabai yang kurang bagus. Benih yang rusak, dengan ciri-ciri berwarna hitam atau coklat dibuang.
- Untuk menghindari hama dan penyakit selama benih disimpan, benih diberi pertisida berbahan aktif metalaxyl dengan konsentrasi 0,2%.
- Untuk penyimpanan jangka panjang, benih sebaiknya dikeringkan sampai kadar airnya mencapai 10%.
2. Mesin Pemisah Biji
Mesin pemisah biji cabai ini berfungsi untuk memisahkan biji cabai dari kulitnya untuk kebutuhan benih cabai. Dengan alat ini diharapkan kebutuhan cabai terpenuhi di kalangan petani. Dalam proses mendapatkan benih cabai, perontokan biji cabai dapat dilakukan secara manual jika jumlahnya hanya sedikit. Namun, untuk jumlah yang banyak dapat menggunakan alat bantu mesin pemisah biji.
Memilih Benih Cabai yang Unggul | Mesin Pemisah Biji
- Pilih benih yang murni, pastikan benih dalam keadaan bersih dan tidak tercampur kotoran dan biji tanaman lain. Pemisahan biji cabai dengan menggunakan mesin pemisah biji biasanya masih ada residu atau sisa-sisa kulit cabai yang tertinggal. Untuk itu benih bisa dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan air.
- Biji cabai harus dalam keadaan kering, dengan kadar air 10% yang ditandai dengan warna yang mengkilat.
- Benih yang diambil harus dari buah yang sudah tua serta tidak terserang hama dan penyakit. Benih tidak akan bisa tumbuh ketika benih yang diambil masih muda dengan ciri permukaan biji yang keriput.
- Berasal dari tanaman yang unggul. Jika benih yang dihasilkan berasal dari tanaman unggul, maka akan tanaman dapat memproduksi buah yang banyak dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
- Benih yang utuh, dalam artian tidak cacat karena terserang hama ataupun penyakit.
- Bentuk biji normal dan berukuran besar (seragam).
Cara Penyemaian dan Penanaman Cabai
1. Siapkan Biji yang Akan Di Tanam | Mesin Pemisah Biji
Sebelum memulai bercocok tanam, hal yang perlu dipersiapkan tentunya adalah benih. Benih ada banyak macamnya, namun benih yang akan kita bahas sekarang berasal dari biji. Biji tanaman basanya didapatkan dari bunga atau buahnya.
Ada 2 cara untuk memisahkan biji dari buahnya, baik secara manual maupun dengan menggunakan mesin pemisah biji. Untuk mendapatkan benih sekarang lebih mudah karena toko-toko tanaman menjual benih yang sudah siap tanam.
Untuk memulai penyemaian, rendamlah biji pada larutan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) jenis Auksin selama 1 sampai 2 jam. Kita juga bisa memanfaatkan bawan merah untuk mendapatkan senyawa auksin.
Caranya, dengan mengiris atau mengulek bawang merah. Lalu, campurkan irisan atau ulekan bawang merah tadi dengan air hangat. Kemudian, masukkan biji ke dalam air hangat tadi. Jika ada biji yang menyambang, ambil dan buanglah. Karena biji tersebut nantinya akan tumbuh dengan lambat atau bahkan tidak tumbuh sama sekali.
2. Benamkan Biji
Siapkan campuran tanah, pupuk organik (kompos) dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1. Kemudian, masukkan ke media tanam. Bisa menggunakan pot atau polybag. Kemudian, taburkan benih. Lalu tutup tipis-tipis bji dengan campuran tanah, kompos, dan sekam tadi.
Jangan terburu-buru untuk menyiram benih yang sudah Anda tanam, karena pada fase ini benih tidak membutuhkan air yang berlebih, tapi pastikan tanahnya tetap lembab.
Saat tanah mulai kering, Anda bisa menyemprotkan air dengan menggunakan sprayer setiap pagi dan sore hari.
BACA JUGA
3. Simpan Di Tempat Teduh (Tidak Terkena Sinar Matahari Secara Langsung)
Agar benih bisa tumbuh dengan optimal, maka perlu diletakkan ditempat yang teduh atau tidak terkena sinar matahari secara langsung. Hal ini bertujuan agar tanah dan biji tetap lembab.
4. Kecambah Mulai Tumbuh
Proses penyiraman masih dengan menggunakan sprayer. Saat tanaman mulai dewasa, ditandai dengan tumbuhnya daun empat helai, Anda bisa mulai mengenalkan tanaman pada sinar matahari selama 1-2 jam saja.
5. Pindahkan Tanaman ke Media yang Diinginkan
Setelah 21-24 hari, atau saat bibit sudah memiliki lebih dari 4 helai daun, maka bibit bisa dipindahkan. Anda bisa langsung memindahkannya ke tanah atau dengan sistem tanaman buah pada pot. Lalu, siram tanaman secukupnya agar kelembapannya tetap terjaga.
6. Tahap Pemeliharaan
Siramlah bibit cabai setiap hari agar tanah tidak kering. Periksa juga secara rutin untuk melihat bila ada tanaman lain yang mengganggu pertumbuhan bibit tanaman cabai.
7. Panen Cabai
Tanaman cabai dapat dipanen setelah berumur kurang lebih 3 bulan. Sebaiknya, proses pemetikan cabai dilakukan di pagi hari. Dan cabai dipetik sekaligus dengan tangkainya agar lebih tahan lama saat disimpan.
Demikian informasi tentang spesifikasi mesin pemisah cabai milik Grosir Mesin dan beberapa tips menanam cabai. Anda memiliki pabrik olahan cabai? atau Anda pebisnis tanaman cabai? Anda bisa memesan mesin pemisah biji untuk mempermudah dalam bisnis Anda.
Info Untuk Kamu | Manfaat Cabai Bagi Kesehatan
Cabai tak hanya digunakan sebagai bumbu maupun bahan masakan, cabai juga memiliki beragam manfaat yang mungkin tidak kita ketahui. Berikut merupakan manfaat cabai bagi kesehatan tubuh kita.
- Mengatasi hidung tersumbat akibat flu
- Membunuh sel kanker
- Melancarkan pencernaan
- Menghilangkan stress
- Mencegah obesitas
- Membantu diet
- Membantu pembentukan eritrosit (sel darah merah)
- Mengobati sariawan
- Menjernihkan penglihatan mata
- Mencegah penuaan dini
- Mengurangi sakit kepala dan pusing
- Menjaga kesehatan dan kekuatan rambut
- dan lain sebagainya.
Efek Samping Makan Cabai Terlalu Banyak
Cita rasa pedas pada cabai banyak digemari oleh beberapa orang. Namun jika mengkonsumsi makanan pedas terlalu banyak, dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan tubuh kita. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Diare
Cabai memiliki manfaat diantaranya yaitu untuk melancarkan sistem pencernaan. Namun jika cabai dikonsumsi secara berlebih, tentu akan menimbulkan efek yang buruk yaitu bisa menyebabkan diare atau buang air besar terus menerus.
Makanan yang memiliki tingkat kepedasan berlebih bisa mengakibatkan sakit perut, sensasi terbakar di usus, kram, dan diare. Disarankan untuk mengkonsumsi cabai sesuai dengan kemampuan perut Anda.
2. Menambah Berat Badan
Konsumsi cabai yang cukup dapat membantu menurunkan berat badan dengan melancarkan sistem pencernaan sehingga sisa makanan tidak terlalu lama ditimbun di dalam tubuh kita.
Mengkonsumsi makanan pedas dapat menyebabkan nafsu makan yang bertambah sehingga berat badan pun bisa bertambah.
3. Usus Buntu
Usus buntu atau dikenal sebagai apendisitis adalah suatu penyakit peradangan pada usus buntu. Penderita usus buntu harus segera ditangani oleh pihak medis, dan perlu dilakukan tindakan operasi untuk mengangkat peradangan.
Usus buntu bisa disebabkan akibat terlalu banayak mengonsumsi makanan yang bisa menyebabkan usus buntu, seperti makanan yang terlalu pedas.