Halo kawan-kawan, kita bertemu lagi ya. Nah pada artikel kali ini mimin akan menjelaskan proses pembuatan cookies yang mudah untuk dilakukan. Namun tahukah kamu apa itu cookies? Apakah kamu pernah membuat cookies? Atau pernahkah kamu mencoba cookies? Pertama-tama, marilah kita mengenal apa itu cookies terlebih dahulu.

 

Apa Itu Cookies?

 

proses pembuatan cookies

 

Kue yang lebih dikenal di Indonesia dengan nama Kukis ini merupakan kue manis berukuran kecil-kecil terbuat dari adonan yang berbahan dasar tepung terigu, dan mempunyai sifat yang tahan lama. Agar kue nya tidak cepat basi, maka kue nya tidak berisikan topping-topping basah seperti fla kue. Kita dapat mengetahui kualitas kue berdasarkan ukuran, tekstur serta rasa.

Kukis ditemukan pertama kali pada abad ke-7 oleh bangsa Persia yang kini berganti nama menjadi Iran. Uniknya,kue kecil ini tercipta secara tidak sengaja. Dilansir dari Majalah Bobo, penemuan Kukis berasal dari para tukang roti yang ingin membuat kue seperti biasanya

Sebelum kita masuk ke proses pembuatan cookies, kita harus mempersiapkan beberapa alat berikut :

 

Alat Untuk Membuat Cookies

 

1. Mixer

 

proses pembuatan cookies

 

Jika kamu membuat kukis dengan jumlah yang sedikit, kamu bisa menggunakan hand mixer aja. Hand mixer digunakan karena ringan, mudah untuk digunakan dan mudah untuk digerak kan ke suatu posisi yang kita inginkan. dan kamu bisa menggunakan pengaduk yang telah disediakan di hand mixer yang kamu beli, seperti spiral whisk dan ballon whisk

Apabila kamu belum memiliki hand mixer ataupun mixer jenis lain nya, kamu bisa menggunakan whisk manual yang bisa digunakan untuk mengaduk adonan ringan. Whisk manual terkadang memiliki bentuk yang mirip ataupun sama seperti ballon whisk yang dibuat dengan sekumpulan jaringan kawat. Semakin banyak kawatnya, maka semakin bagus dikarenakan semakin banyak udara yang bisa terperangkap di dalam adonan yang diaduk.

 

2. Mixing Bowl 

 

proses pembuatan cookies

 

Selanjutnya, kamu harus membeli suatu wadah seperti mixing bowl sebagai tempat kamu untuk mengaduk adonan kamu menggunakan hand mixer. Mixing bowl yang ideal untuk dijadikan wadah mengaduk adonan biasanya dibuat dengan bahan stainless steel atau kaca, dikarenakan kedua bahan tersebut mudah untuk dibersihkan.

Pastikan mixing bowl kamu bersih sebelum digunakan untuk mengaduk adonan, karena bahan dari adonan kamu seperti putih telur akan susah mengambang sempurna dikarenakan wadah nya yang kurang bersih.

 

3. Alat Ukur Bahan

 

proses pembuatan cookies

 

Jika kamu membuat kue, tentu saja kalian membutuhkan suatu alat yang biasa dikenal sebagai alat ukur bahan. Alat ukur bahan biasanya mencakupi alat-alat seperti timbangan, sendok ukur dan gelas ukur.

Untuk penggunaan timbangan, pastikan jarum timbangan nya berada di posisi angka sebelum digunakan, agar timbangan nya tetap akurat ketika mengukur bahan-bahan yang akan digunakan.

 

4. Ayakan Tepung

 

proses pembuatan cookies

 

Ayakan biasanya digunakan untuk mengayak atau menyaring bahan-bahan kering seperti tepung terigububuk cokelat dan bahan-bahan kering lain nya. Manfaat nya adalah agar kotoran-kotoran ataupun bahan yang tidak diinginkan tidak masuk ke dalam campuran adonan yang akan kita gunakan.

Agar kualitas dari bahan yang di ayak tetap terjaga, gunakanlah ayakan / saringan yang kawat nya rapat. Selain itu, ayakan / saringan nya akan memisahkan bahan-bahan yang lembut dan yang menggumpal sehingga kualitas dari kue yang dibuat tetap terjaga.

 

5. Loyang

 

proses pembuatan cookies

 

Di pasaran, beragam jenis loyang dijual. Namun, untuk loyang yang digunakan dalam pembuatan kue biasa nya berbeda dari loyang pada umum nya. loyang kue kering biasanya memiliki sisi keliling yang rendah untuk memudahkan sirkulasi panas menyebar ke seluruh bagian loyang.

 

6. Spatula

 

 

Spatula bisa kita temukan dimana saja dan dari bahan apa saja. Ada yang terbuat dari besi, kayu, maupun plastik. Seperti mixer, spatula juga berguna untuk mengaduk adonan lembut serta adonan yang diberi pewarna makanan. Spatula yang paling sering digunakan adalah spatula yang berbahan karet dikarenakan spatula yang lentur akan dengan mudah mengaduk adonan bagian yang susah diraih jika memakai spatula yang berbahan besi ataupun kayu.

 

 

7. Cookie Cutter

 

 

Cookie cutter atau yang lebih dikenal dengan cetakan adonan merupakan alat untuk memotong adonan kukis nya menjadi bentuk yang kita inginkan. Alat ini memiliki beragam macam bentuk, namun yang sering kita temui adalah bentuk-bentuk seperti oval, hati, bintang dan bunga. Cookie cutter dapat kamu temukan di toko penjual alat-alat perumahan ataupun toko penjual bahan-bahan kue.

 

8. Rolling Pin

 

 

Rolling pin adalah alat yang berguna untuk menipiskan adonan-adonan kue yang masih tebal dan belum siap untuk dicetak. Alat ini digunakan untuk menipiskan adonan hingga tingkat tertentu yang diinginkan oleh pengguna. Rolling pin bisa kita dapatkan di toko penjual alat-alat rumah ataupun toko penjual bahan-bahan kue. Alat ini dibuat dengan bahan kayu, ataupun besi, untuk rolling pin berbahan dasar plastik saya pribadi belum menemukan alat ini dengan bahan tersebut.

 

9. Kantung Semprot dan Spuit

 

 

 

Kantung semprot dan spuit merupakan alat yang sering kita temui atau bahkan pakai ketika berhubungan dengan pembentukan adonan yang cair nan kental secara manual. Alat ini sering digunakan oleh para profesional maupun ibu rumah tangga yang mahir menggunakan alat ini. bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat ini hanya dua, yaitu plastik dan besi.

 

Nah sebelum kita masuk ke proses pembuatan cookies, alangkah baiknya kamu menyiapkan beberapa hal yang ada di bawah ini.

Bahan-Bahan Yang Dibutuhkan Untuk Membuat Cookies

 

1. Bahan Dasar

 

  • Tepung Terigu Segitiga Biru

Kamu bisa menggunakan tepung dari berbagai merek, namun yang umum ditemukan di toko-toko terdekat adalah tepung segitiga biru. Tepung terigu yang memiliki kandungan 8-10% kadar protein ini memiliki tekstur yang lembut dan juga kandungan gluten yang rendah, sehingga membuat tepung ini cocok untuk digunakan dalam bahan adonan kue basah maupun kue kering.


  • Gula

Adalah bahan untuk memaniskan kue yang akan dimakan. Gula yang sering kita temui digunakan dalam pembuatan kue adalah gula pasir, icing sugar (gula halus), gula palem, ataupun brown sugar (gula karamel) yang berguna untuk memberikan sweetness (rasa manis) dan memberi warna pada kue.

Pengunaan gula pada kue sangatlah penting dikarenakan pengunaan gula yang sedikit pada kue akan membuat kue berwarna pucat, begitu juga sebaliknya jika kita menggunakan gula cukup banyak maka kue akan berwarna lebih gelap diakibatkan oleh karamelisasi yang terjadi pada kue tersebut.


  • Mentega

Mentega berguna untuk menjadi bahan penempuk dan penjaga ketahanan kue. Lemak juga berguna untuk melapisi adonan agar adonan tidak melengket ke wadah. Lemak pelapis seperti krosvet juga berguna untuk membuat pastry pelapis.


2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan biasanya di tambahkan sebagai hiasan maupun penambah cita rasa serta aroma has yang keluar dari kue. bahan tambahan dari kue yang bisa kamu tambahkan ke kue kamu tercantum sebagai berikut :

  1. Kelapa, kelapa yang digunakan adalah kelapa kering yang diparut. dapat ditemukan di toko penjual bahan-bahan mentah terdekat di rumah kamu.
  2. Keju Parut, keju cheddar ataupun keju-keju jenis lain yang sudah diparut dapat ditambahkan untuk menambah cita rasa dari kue.
  3. Kismis adalah buah anggur hitam yang dikeringkan. Bentuknya kecil. Bahan yang satu ini mempunyai ciri-ciri untuk mengkategorikan kismis yang baik untuk digunakan. Salah satu nya adalah kismis yang memiliki kulit tebal, berbentuk bulat dan berwarna biru kehitaman. Sebelum digunakan, kismis harus di rendam dahulu dengan air panas selama 2 menit kemudian tiriskan dan kismis siap untuk digunakan.
  4. Wijen, biji wijen kecil yang berwarna kuning dan hanya tumbuh di turki dan india berguna untuk menjadi hiasan serta dapat menambahkan cita rasa yang keluar dari wijen tersebut, seperti minyak wijen yang akan menyebar ke seluruh bagian adonan ketika dipanggang.

 

5. Kacang-kacangan, seperti :

  • Almond, kacang yang satu ini memiliki rasa yang halus serta enak bisa digunakan sebagai pembangkit rasa dari kue kamu. Kamu bisa memotong halus ataupun kasar kacang ini sesuai kebutuhan kamu.
  • Kacang Tanah, mengandung kurang lebih 40 % minyak yang sering digunakan untuk membuat lemak nabati. dikarenakan harganya yang murah, kacang tanah digunakan untuk berbagai macam kue kering untuk membangkitkan rasa dari kue kering kamu.
  • Mete, Kacang yang pasti kita kenal dengan rasa lembut, gurih, dan lezat khas kacang ini. Kacang mete berasal dari biji jambu monyet. kamu bisa memotong halus ataupun kasar kacang ini sesuai kebutuhan kamu.

3. Bahan Pelengkap

adalah bahan yang digunakan untuk melengkapi bahan-bahan yang ada sehingga membuat kue kering yang awet dan lezat untuk disantap. inilah beberapa bahan pelengkap yang sering digunakan dalam pembuatan kue kering.

1. Susu bubuk

Susu bubuk digunakan disini karena bahan ini berguna untuk membuat kue kering menjadi lebih renyah, dan membuat kue mengeluarkan aroma lembut, harum dan dapat memberikan gizi-gizi tambahan untuk kue kering kamu.


2. Garam

Garam berguna untuk membangkitkan serta menambah rasa lezat dan gurih di dalam kue, menambah aroma, membantu pembentukan warna pada kue kering, serta membantu menghindari pembentukan serta pertumbuhan bakteri pada kue.


3. Pewangi Makanan

Digunakan sebagai campuran adonan agar adonan dari kue menimbulkan aroma harum serta menambahkan rasa lezat ke dalam kue. Pewangi dapat menambahkan cita rasa dan keistimewaan dalam hasil yang telah diproduksi. Kue yang sering kita temui biasanya memakai pewangi yang bernama “Vanili”.

Karakteristik Cookies (Kukis)

Cookies memiliki karakteristik yang baik diantaranya yaitu:

  1. Renyah dan lembut.
  2. Krispy atau garing.
  3. Tekstur remah lembut.
  4. Remah cookies agak berlemak.
  5. Bentuk dan warna harus seragam.

Proses Pembuatan Cookies

Cara pembuatan cookies mencakup tiga tahap yang harus dilakukan, berikut adalah tahapan nya :

1. Pembuatan/Pencampuran Adonan

Pembuatan adonan selalu diawali dengan pencampuran dan pengadukan dari bahan-bahan dasar. Ada dua metode umum yang sering dilakukan, yaitu metode krim dan metode all in. Namun yang sering digunakan karena cukup gampang untuk dilakukan  adalah metode krim.

Jika kamu baru mencoba untuk membuat kukis maka saya sarankan untuk menggunakan metode krim, dikarenakan metode ini sangat mudah untuk dipahami bagi kamu yang baru saja mau mencoba untuk membuat kukis ini. Namun jika kamu sudah berpengalaman, maka metode all in bisa kamu lakukan sesuai instruksi yang tercantum di bawah ini.

  • Metode krim

Untuk proses pembuatan cookies dengan cara ini bahan-bahan dasar seperti lemak, gula, garam dan bahan pengembang dicampur menggunakan mixer sampai terbentuk krim homogen. Terus, kita tambahkan telur dan kemudian di kocok dengan kecepatan yang relatif rendah.

Selama proses ini kita harus menambahkan bahan pewarna dan essence. Kemudian di tahap akhir, tambahkan susu dan tepung secara perlahan namun pasti yang kemudian diaduk menggunakan spatula sehingga terbentuk adonan yang mengambang dan mudah untuk dibentuk.


  • Metode all in

Untuk proses pembuatan cookies dengan cara ini, semua bahan-bahan seperti tepung, lemak, d lain-lain langsung dicampur menjadi satu. Pencampuran ini akan dilakukan terus menerus hingga adonan cukup mengembang dan gampang untuk dibentuk

Pada proses pencampuran, persaingan dari bahan-bahan terjadi di permukaan tepung antara air dan lemak yang ada di tepung. Air dan gula pun berinteraksi dengan kandungan protein yang ada di tepung dan membentuk kandungan gluten yang kkemudian juga membentuk  jaringan yang kuat dan plastis.

Kemudian ketika lemak-lemak tertutup oleh tepung, jaringan-jaringan ini terputus, sehingga adonan yang telah dipanggang tidak menjadi keras dan mudah untuk meleleh di mulut. Jika margarin atau kandungan lemak yang ada di campuran adonan cukup banyak, maka kamu cukum menambahkan air secukupnya agar kamu mendapatkan konsistensi adonan yang kamu inginkan.

Lemak juga berperan dalam menonjolkan rasa yang ada dari bahan-bahan yang di campur ke dalam adonan.


2. Pengolahan atau pencetakan cookies

Proses ini dapat dilakukan dengan 6 teknik yaitu :

  1. Molded Cookies. Dimana adonan kukis di bentuk secara manual menggunakan tangan.
  2. Pressed Cookies. Teknik ini adalah teknik dimana adonan dimasukkan ke dalam cetakan sempit dan akan di semprotkan ke atas loyang.
  3. Bar cookies. Dimana adonan dimasukkan ke dalam loyang yang sudah dialas kertas kertas roti dengan ketebalan setengah cm, yang kemudian dimasak lalu di potong bujur sangkar yang kemudian di panggang kembali hingga matang.
  4. Drop Cookies. Teknik ini adalah teknik dimana adonan dibentuk menggunakan sendok teh dan kemudian di taruh di atas loyang pemanggang.
  5. Rolled Cookies. Dimana adonan di letakkan di atas meja yang kemudian digiling menggunakan rolling pin dan kemudian dicetak sesuai selera kamu.
  6. IceBox/Refrigerator. Teknik ini adalah teknik dimana kukis dibungkus dan di simpan dalam refrigerator, setelah adonan mengeras barulah adonan akan diambil sedikit-sedikit untuk dicetak atau dipotong dengan bentuk yang sesuai selera kamu.

3. Pembakaran cookies

Untuk proses pembuatan cookies yang ini cukup penting untuk diingat. Kukis memiliki beberapa jenis yang berbeda, karena jenis yang berbeda itu maka suhu untuk memanggang nya pun berbeda beda untuk meraih kematangan maksimal tergantung dari ketebalan maupun bentuk dari kukis itu.

Suhu pemanggangan kukis pada biasa nya membutuh kan waktu disekitar 10-15 menit atau lebih lama dengan suhu 160-200°C. banyak dari gula yang digunakan pun berpengaruh untuk suhu pemanggangan kukis, karena semakin sedikit kandungan gula dan lemak dalam kukis maka suhu pemanggangan pun bisa kita naikkan hingga 177-204°C.

Seberapa lama waktu memanggang kukis akan mampu mempengaruhi kadar air di dalam adonan karena bagian luar dari kukis akan cepat matang. hal ini akan menghambat pengembangan dari kukis dan alhasil permukaan dari kukis menjadi retak-retak. selain itu, jika kandungan gula dalam kukis terlalu banyak, maka kemungkinan besar kukis akan menjadi keras untuk dimakan atau kukis menjadi terlalu manis.

Ketika kukis telah masak,segera dinginkan untuk menurunkan suhu dan pengerasan dari kukis yang diakibatkan oleh gula dan lemak.


 

Sekian dari saya dalam menulis artikel Proses Pembuatan Cookies kali ini. jika ada yang kurang mohon di maafkan.

 

Baca Juga : Keuntungan Usaha Roti Apa Saja yang Bisa Kita Raih atau Kita Dapatkan?

Open chat
Online
(ONLINE) CS Fajar
Ada yang bisa kami bantu?